Presenter dan produser Mata Najwa, Najwa Shihab misalnya, menyatakan siapa pun bisa saja mengalami apa yang terjadi pada Kalista.
Bahkan untuk orang cerdas maupun tokoh penting sekalipun.
Najwa menengok kembali pengalamannya saat siaran langsung pertama kali.
Dia mengaku sangat gugup hingga jadi lupa namanya sendiri.
"Gugup luar biasa. Saya sampai salah menyebut nama sendiri. Bayangkan, perdana muncul di televisi tapi memperkenalkan diri sebagai orang lain," tulisnya.
Wanita 42 tahun ini juga memutar kembali memorinya saat meliput bencana tsunami di Aceh pada 2004 silam.
Kondisi yang diliputi kepanikan membuat dia salah menyebut nama kota.
"Teringat juga pengalaman meliput bencana tsunami di Aceh. Karena kekalutan situasi saya salah menyebut Kota Calang menjadi Calung. Usai laporan langsung itu, saya dihampiri oleh seorang bapak sambil menangis, karena ia masih menunggu kabar dari keluarganya di kota yang saya salah sebut tadi," lanjutnya.
Oleh karena ini Nana--begitu ia biasa disapa--mengaku memahami rasa gugup yang dihadapi Kalista yang harus tampil di depan jutaan pasang mata masyarakat Indonesia.
Nana pun menulis bahwa Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, juri yang memberikan pertanyaan tentang Pancasila tersebut, pernah berada pada situasi yang kurang lebih mirip dengan Kalista Iskandar.
"Saat momen pelantikannya menjadi Ketua DPR. Walau bukan hapalan, karena ia dituntun saat mengucapkan sumpah, tapi ia juga sempat salah ucap sumpah. Bahkan sampai 3 kali," tulisnya lagi.
"We are all humans after all," kata Nana mengakhiri cuitannya.