Dalam sejumah video erupsi Merapi yang tersebar di Twitter, kebanyakan memperlihatkan pemandangan tak biasa.
Umumnya erupsi hanya berupa asap melambung namun kali ini asap disertai kilatan cahaya.
Lalu bagaimana bisa petir muncul pada erupsi gunung berapi?
Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan.
Dikutip dari keterangan tertulis BMKG, melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan, petir pada erupsi gunung berapi memang benar bisa terjadi.
Sebagian besar atom atom pada awalnya netral.
Tetapi banyaknya energi bebas yang hadir, dengan suhu sekitar 1500 Kelvin, tentu ada energi yang cukup untuk melempar keluar elektron yang terikat lemah dari beberapa atom yang mengikat mereka.
Sementara pada saat yang sama ada atom atom yang ingin mengambil elektron yang baru dibebaskan ini, juga dapat dengan mudah melakukan hal tersebut.
Sehingga menciptakan sejumlah besar ion ion positif dan ion ion negative (tahap 2), proses selanjutnya adalah memisahkan banyak muatan muatan negatif dari banyak muatan muatan positif (tahap 3).
Dan kita harus memisahkan mereka, dengan jarak yang cukup, untuk mendapatkan beda potensial listrik yang akan menyebabkan sambaran petir (tahap 4).
Teori yang lain berpendapat adanya tabrakan partikel yang dikeluarkan saat erupsi dapat mentransfer muatan satu sama lain dan berubah menjadi massa positif atau negatif, kemudian terjadi (Ionisasi) pemisahan muatan terjadi dengan proses yang disebut aerodynamic sorting.