Suar.ID - Beberapa waktu lalu sebuah sebuah rekaman CCTV yang memperlihatkan sebuah kecelaan yang dialami ibu hamil ditabrak mobil hingga ibu dan bayi yang dikandungnya ini tak terselamatkan heboh di media sosial.
Sang suami ibu hamil tersebut diketahui bernama Wahono Aditya ini meluapkan sebuah curhatan pilu atas apa yang dialaminya ini.
Dilansir Tribunnews Maker, dalam curhatannya ini Wahono Aditya menceritakan obrolan terakhir dengansang istri Erlinda hingga kebiasaan baik almarhumah.
Erlinda ini menghembuskan nafas terkhirnya setelah mengalami kecelakaan yang dialaminya pada Sabtu (22/2).
Kecelakaan yang dialami Erlinda ini berawal saat dirinya berjalan menghampiri sang suami yang menjemputnya di seberang jalan.
Waktu itu sendiri Erlinda baru saja pulang dari bekerja.
Kecelakaan tersebut sendiri terjadi di Gang Madat Jalan Palmerah Utara IV, RT 13 RW 06, Palmerah, Jakarta Barat.
Kemudian sebuah mobil Toyota Rush yang dikendarai oleh ibu muda bernama Firda Meisari menghantam tubuh Erlinda.
Kala itu ternyata Firda Meisari ini sedang belajar menyetir mobil.
Saat itu Erlinda sendiri sempat memcoba lari dan menghindar.
Namun sayangnya tubuh Erlinda ini justru tergencet mobil di tiang listrik.
Erlinda yang sudah tak berdaya kemudian dibawa ke rumah sakit.
Baca Juga: Masih Ingat 'Yang Mulia' di Benteng Takeshi? Kini Ia Dikabarkan Jualan Baju untuk Menyambung Hidup
Sayangnya istri Wahono Aditya yang sedang mengandung 6 bulan ini menghembuskan nafas terakhirnya setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Melansir dari Tribun Jateng, Wahono Aditya ini nampak begitu terpukul saat menceritakan kejadian nahas yang menimpa istrinya ini.
Bahkan beberapa kali ia sempat mengusap air mata ketika mengingat peristiwa tersebut.
Wahono Aditya pun mengatakan kalau dirinya ini setiap hari mengantar jemput sang istri.
Sang istri sendiri ini bekerja di sebuah perusahaan asuransi.
"Saat kejadian itu, saya duduk diatas motor dan hendak jemput istri saya yang kerja di perusahaan asuransi di sana. Memang di situ tempat para suami menjemput istrinya, setiap hari saya antar jemputnya," tegas Wahono Aditya.
Ketika bercerita suara Wahono Aditya ini pun mulai bergetar.
Ia bercerita kalau hari itu seharusnya ia mengantar istrinya untuk memeriksakan kandungannya.
Pria berusia 30 tahun ini pun mengungkapkan kalau calon bayinya ini berjenis kelamin perempuan.
"Jenis kelamin bayi kami perempuan," ungkap Wahono Aditya.
Kini hanya pedih yang bisa dirasakan Wahono Aditya karena harus kehilangan sosok istri dan juga calon anak pertamanya.
Apalagi si jabang bayi ini sangat dinantikan mereka setelah 7 tahun menikah.
Baca Juga: Selesai Konser, BCL Buru-buru Sambangi Tempat Ini Bersama Noah, Wajahnya Terlihat Masih Sendu
Menurut keterangan dokter, Erlinda sendiri diperkirakan akan melahirkan anaknya ini setelah Idul Fitri tahun ini.
Usai kecelakaan tersebut Wahono Aditya langsung melarikan istrinya ini ke rumah sakit.
Erlinda pun langsung menjalani operasi caesar untuk mengeluarkan bayi yang dikandungnya.
Sayangnya bayi yang dikandungnya ini tak bisa diselamatkan.
Pada keesokan harinya, Erlinda pun tak bisa bertahan dan akhirnya meninggal pada Minggu (23/2).
Sebelum Erlinda meninggal, sang suami Wahono Aditya sempat menguatkan istrinya ini.
Erlinda pun sempat mengatakan kalau ia sudah mengiklaskan kepergian bayi yang telah dikandungnya.
“Waktu itu, istri saya bilang, dia sudah mengikhlaskan kepergian putri kami,” ujar Wahono Aditya.
Wahono Aditya juga mengungkapkan kebiasaan baik yang dilakukan oleh sang istri.
Rupanya istrinya ini kerap memberikan santunan kepada anak yatim.
Tak cuma itu, Wahono Aditya juga mengungkapkan kalau istrinya ini selalu belanja di Jakarta untuk keperluan orang-orang kampung.
“Dia sering ngasih santunan untuk anak yatim. Juga untuk orang-orang di sekitar kami yang membutuhkan.
Setiap Lebaran selalu belanja di Jakarta buat orang-orang di kampung.
Teman-teman dia pasti tahu itu. Memang saya ajari istri saya demikian,” aku Wahono Aditya seraya diamini nenek Erlinda, Pasmi (70).
Nenek Erlinda yang bernama Pasmi juga mengungkapkan seperti apa sosok cucunya ini.
Pasmi mengungkapkan kalau Erlinda ini merupakan anak baik yang memperlakukan orangtua dengan baik.
Hampir setiap hari Erlinda ini menelpon sang nenek untuk menanyakan kabar.
“Hampir setiap malam dia selalu telepon saya, tanya kabar saya,” tegas Pasmi, seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari TribunJakarta.
Rekan kerja Erlinda juga mengungkapkan oborolan terakhir dengan almarhumah.
Udin yang merupakan rekan kerja Erlinda ini membeberkan rencana almarhumah yang ingin menggelar acara 7 bulanan.
Menurut Udin, Erlinda ini berencana pulang ke kampung guna menggelar acara 7 bulan usia kandungannya.
Untuk diketahui, kampung ghalaman Erlinda ini berada di Pati, jawa Tengah.
"Kalo setahu saya itu tujuh bulan. Karena bilangnya mau pulang kampung, mau tujuh bulanan gitu," ujar Udin.