Buruh outsourcing yang berasal dari Jawa Timur itu ditempatkan dalam satu rumah.
Namun yang memprihatinkan adalah, dalam satu rumah tersebut diisi oleh 40-50 orang dan hanya tersedia 1 kamar mandi.
Hal itu tentu membuat pekerja buruh yang tinggal di sana tidak semuanya mendapat giliran untuk mandi.
Bahkan tak jarang mereka tidak mandi ketika bekerja.
Akun Twitter tersebut mengatakan bahwa sebenarnya banyak dari pekerja outsourcing itu ingin pulang ke daerah asalnya, namun sudah kepalang tanggung.
Mereka merasa malu karena sudah terlanjur merantau.
Kebanyakan dari mereka baru saja lulus SMK/SMA dengan rentang usia 18-19 tahun.
Buruh outsourcing ini dilarang untuk pergi dan selalu diawasi dengan ketat.