Pendamping tersebut langsung menyendok dan menyuapkan kotoran itu ke dalam mulut para siswa.
Puluhan siswa itu pun terpaksa menerima perlakuan itu tanpa perlawanan.
Aksi itu terbongkar karena salah satu siswa bercerita kepada orangtuanya.
Cerita itu lalu disampaikan orangtua tersebut kepada pihak sekolah melalui grup WhatsApp sekolah.
Martinus, salah satu orangtua murid kecewa terhadap perlakuan pendamping asrama tersebut.
"Menurut saya, pihak sekolah beri tindakan tegas bagi para pelaku.
"Yang salah ditindak tegas. Bila perlu dipecat saja," ujar Martinus.
Martinus memutuskan memindahkan anaknya dari Seminari BSB Maumere.
"Biar pindah dan mulai dari awal di sekolah lain saja," kata dia.