Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nahas, Niatnya Ingin Memberi Kejutan, Temannya yang Berulang Tahun Ini malah Tewas Tenggelam, padahal Keluarga di Rumah sudah Persiapkan Hal Ini!

Ervananto Ekadilla - Senin, 24 Februari 2020 | 09:30
Nahas, Niatnya Ingin Memberi Kejutan, Temannya yang Berulang Tahun Ini malah Tewas Tenggelam, padahal Keluarga di Rumah sudah Persiapkan Hal Ini!
Dokumentasi Polsek Temon

Suar.ID -Dua pelajar tewas tenggelam di underpass Kalurahan Kulur, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Underpass Kulur biasanya memang tergenang air saat musim hujan.

Jalur tersebut biasa dipakai kendaraan umum melintas, namun hanya bisa pada musim kemarau.

Peristiwa yang menewaskan Tegar (16) dan Riyan (15) itu terjadi pada Sabtu (22/2/2020).

Baca Juga: Inilah Sosok yang Berani Tenggelamkan Kapal China dan Dikenal Tanpa Kompromi, tapi Sayang Kini Tak Lagi Dipercaya Jadi Menteri

Diduga kejadian itu berawal dari keinginan memberi surprise ulang tahun untuk korban tewas, Riyan.

Selain memakan dua korban jiwa, dalam kejadian itu membuat satu pelajar lainnya, Ramli (15) harus dilarikan ke rumah sakit.

Kapolsek Temon, Kompol Setyo Heri Purnomo mengatakan bahwa awalnya ada tujuh anak berkumpul di tepi underpass.

Selain tiga korban,terdapat pula Yoga, Angga, Fisya dan Tias.

Baca Juga: Anti-mainstream, Artis Ini Justru Asyik Nongkrong di Atas Genteng Bersama Istri saat Mobil Mewahnya Tenggelam Ditelan Banjir

"Mereka hendak membuat surprise pada Riyan yang kebetulan ulang tahun hari ini," kata Kapolsek Temon, Komisaris Polisi Setyo Heri Purnomo, saat dihubungi oleh Tribunnews Bogor, Sabtu.

Namun nahas,Riyan yang tidak bisa berenang itu tercebur.

Temannya yang tidak tahu Riyan tidak bisa berenang langsung mencoba menolongnya.

Tegar kemudian berinisiatif menceburkan diri untuk menolong Riyan.

Kondisi underpass Kulur yang selalu penuh air ketika musim hujan.
Kompas.com

Kondisi underpass Kulur yang selalu penuh air ketika musim hujan.

Baca Juga: 30 Tahun Lagi Jakarta Diprediksi akan Tenggelam, Kelakuan Masyarakatnya yang Begini Juga Jadi Faktor Penyebabnya

"Karena tidak kuat, kemudian Yoga, Ramli dan Angga menyusul untuk menolong, sehingga di dalam kolam ini ada lima orang, sementara yang perempuan di atas," tuturnya.

Setelahnya Yoga menepi sedangkan Vita dan Tyas berupaya mencari pelampung dari ban.

"Namun upaya dari teman-temannya ini tidak berhasil," jelasnya.

Kini, polisi masih mendalami kasus yang menewaskan dua pelajar tersebut.

Baca Juga: Mengerikan, Sosok Ini Prediksi Jakarta akan Jadi Kota Pertama di Dunia yang akan Tenggelam, Ternyata Waktunya Sebentar Lagi

"Bercanda boleh tapi harus mengingat kemampuan, apakah punya kemampuan menyelamatkan diri atau bisa menyelamatkan orang lain," ucap Heri.

Sementara itu seperti diwartakan Kompas.com, kerabat dekat Riyan, Riyanto mengungkapkan, bahwa keluarga sangat sedih.

Sebab, keluarga Riyan sudah menyiapkan berbagai hal untuk perayaan ulang tahun, termasuk menyiapkan tumpeng hingga kuliner bakar.

Mereka berharap perayaan dilakukan di rumah saja, namun Riyan tetap ikut temannya di hari ulang tahunnya.

Kondisi underpass Kulur yang selalu penuh air ketika musim hujan.
Kompas.com

Kondisi underpass Kulur yang selalu penuh air ketika musim hujan.

Baca Juga: Berita Terpopuler Politik 2019: Baru Kemarin Gantikan Ibu Susi, Menteri Kelautan Ini Sudah Berani Hilangkan Kebijakan Tenggelamkan Kapal, Sosok Ini Ternyata yang Menginstruksikan

Tragedi memilukan pun terjadi, Riyan tenggelam di underpass Sabtu sore.

Setelah ditemukan, ia segera dibawa ke RS Wates.

"Kami bawa pulang ke rumah. Iya, alamat rumah di Sogan," kata Riyanto.

Underpass Kulur merupakan jalan di bawah jalur ganda kereta api yang masuk wilayah Pedukuhan Pulodadi.

Baca Juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Dibully Netizen Soal Ekspor Bibit Lobster dengan Hashtag #TenggelamkanEdhyPrabowo, Begini Jawaban Jokowi atas Kritik Susi Pudjiastuti

Underpass dipakai kendaraan umum melintas, namun hanya bisa pada musim kemarau.

Underpass yang dibangun pada 2012 ini berubah menjadi kolam pada musim hujan karena air irigasi memenuhi underpass.

Karena penuh air, orang pun dilarang masuk ke sana.

Namun, tanda laranganhanya sebatas tulisan tanpa pengaman berarti.

Baca Juga: Penggantinya Hapus Kebijakan Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan, Sosok Ini Tiba-tiba Digadang-gadang Jadi Dirut Garuda Indonesia Gantikan Ari Askhara

Terpisah, Lurah Kulur Adi Nugraha mengatakan, pihaknya sudah berulang kali menyampaikan di berbagai forum agar pemerintah memperbaiki underpass ini.

Pasalnya, underpass yang menjadi kolam terbuka yang sangat berbahaya bagi warga.

Adi pun memohon agar pemerintah segera melakukan perbaikan.

Adi tidak mengerti mengapa pemerintah masih tidak bertindak apapun.

"Harus berapa banyak lagi korban di underpass ini. Saya sudah pernah menyampaikan berulang kali karena underpass tidak berfungsi ini," kata Adisaat dihubungi via telepon oleh Tribunnews Bogor, Minggu (23/2/2020).

(Tribunnews Bogor/Kompas.com)

Source :Kompas.com Tribunnews Bogor

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x