Suar.ID - Aksi unjuk rasa bertajuk 'Aksi 212 Berantas Korupsi Selamatkan NKRI' digelar di silang barat daya Monas atau Patung Kuda dan depan Istana Negara, Jumat (21/2/2020).
Peserta aksi mulai berkumpul di depan Patung Kuda setelah selesai Shalat Jumat.
Dalam tuntutannya, peserta aksi meminta pemerintah untuk memberantas perilaku korupsi.
Kompas TV mengunggah video orasi dalam Aksi 212 pada Jumat (21/2/2020) lalu.
Dalam video berdurasi 8 menit tersebut, koordinator emak-emak militan Aksi 212 mengatakan ada sekelompok orang yang ingin menghilangkan kewarganegaraan pimpinan FPI Riqiez Shihab.
Namun, kali ini orasi yang ingin disampaikan bukan berfokus mengenai Rizieq Shihab melainkan soal dukungan untuk pemberantasan korupsi.
Ia juga mengatakan bahwa Emak-Emak di Indonesia menderita karena harga cabai naik, tarif dasar listrik naik, BPJS naik.
Menurutnya ini ada sebabnya mungkin karena Menteri Keuangan Sri Mulyani kebingungan cari dana.
Koordinator Emak-Emak ini juga mengatakan adanya kebocoran APBD DKI Jakarta 2013 sebesar lebih dari 1,54 triliun rupiah terkait impor busway saat Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Kemudian mengenai pertanggungjawaban program KIS, KIP dan pengalihan subsidi BBM untuk pembangunan infrastruktur saat Jokowi menjadi Presiden.