Follow Us

Mengapa semua Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi adalah Perempuan? Beginilah Alasannya

Ervananto Ekadilla - Minggu, 23 Februari 2020 | 17:30
Mengapa semua Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi adalah Perempuan? Beginilah Alasannya
Tribun Jogja

Suar.ID - Insiden susur sungai di Sleman, Yogyakarta meninggalkan duka mendalam setelah delapan siswi SMPN 1 Turi ditemukan meninggal dunia terseret arus kuat Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020).

Seluruh korban tewas yang ditemukan berjenis kelamin perempuan yang merupakan kelas 7 dan 8 dari SMPN 1 Turi, Sleman.

Dari rilis BPBD DIY, hingga kini masih terdapat dua korban yang belum ditemukan dan masih terus dicari oleh Tim SAR gabungan.

Dua korban yang belum ditemukan tersebut dengan identitas Yasinta Bunga, kelas 7B, alamat Dadapan, Wonokerto, Turi dan Zahra Imelda, 7D d/a Kenteng, Wonokerto, Turi.

Baca Juga: Anaknya Menjadi Salah Satu Korban Meninggal Susur Sungai di Sleman, Sang Ayah hanya bisa Menangis Pilu: Saya Ikhlas

Adapun kegiatan susur sungai pada Jumat (21/2/2020) ini diikuti oleh kelas 7 dan kelas 8 sebanyak 249 siswa dari total siswa sebanyak 256 orang siswa.

Berdasarkan presensi atau daftar hadir siswa, diketahui kelas 7 sebanyak 124 orang dan kelas 8 sebanyak 125 siswa, dengan total 249 orang.

Kepala Basarnas DIY, Wahyu Effendi mengatakan karakter sungai yang disisir dalam operasi pencarian ini memiliki kedalaman rata-rata 50 cm hingga 1 meter dengan kondisi banyak bebatuan.

Bertambahnya debit air Sungai Sempor tersebut merupakan dampak dari hujan yang melanda kawasan hulu di sekitaran lereng gunung merapi.

Baca Juga: Akhirnya Pembina Pramuka SMP N 1 Turi yang Pilih Balik ke Sekolah saat Acara Susur Sungai Dibanding Menemani Anak Didinya Ditetapkan Jadi Tersangka, Ini Pasal yang Menjeratnya

Terkait mengapa keseluruhan korban kebanyakan perempuan menurutnya hal itu dipengaruhi oleh kondisi pakaian.

Perempuan menggunakan rok, sehingga hal itu memberi tekanan tersendiri ketika air menerjang.

"Perempuan menggunakan rok."

"Saat di air otomatis rok itu akan menghalangi air jadi bisa kebawa arus."

"Kalau pake celana, air akan lewat celah dan yang ditemukan semua perempuan dan menggunakan rok semua," tuturnya melansir dari Tribun Jogja.

Tim SAR gabungan sedang mencari korban hilang susur sungai, SMPN 1 Turi, Sleman
Tribun Jogja

Tim SAR gabungan sedang mencari korban hilang susur sungai, SMPN 1 Turi, Sleman

Baca Juga: Harusnya Rayakan Ulang Tahun ke-13, Gadis Kecil Ini Justru Tertimpa Kenyataan Memilukan, Meninggal Dunia Setelah Ikut Kegiatan Susur Sungai oleh SMPN 1 Turi

Proses pencarian korban tersebut memasuki hari ketiga pada Minggu (23/2/2020).

Tim SAR gabungan rencananya akan melakukan pencarian dengan jarak kurang lebih 26 km dari titik awal laka.

"Besok pagi (Minggu) rencana pencarian dengan jarak kurang lebih 26 KM dengan asumsi pencarian dari titik awal," kata Wahyu.

Instagram Ndorobeii

Baca Juga: Kesaksian Salma: Siswi SMPN 1 Turi yang Selamat setelah Mengikuti Kegiatan Pramuka Susur Sungai

Identitas korban tewas yang diketemukan:

Sofia Aulia (kelas 8), alamat SumberejoArisma (kelas 7), alamat Ngentak TepanNur Aizah (kelas 8), alamat KembangarumLatifa, alamat KembangarumKhoirunisa, alamat Karanggawang Girikerto TURIEvita Putri L, 7A alamat Soprayan Girikerto TURIFaneza DidaNadine Fadilah.

Belum Ditemukan

Yasinta Bunga, kelas 7B, alamat Dadapan, Wonokerto, TuriZahra Imelda, 7D d/a Kenteng, Wonokerto, Turi.

(Tribun Jogja)

Source : Tribun Jogja

Editor : Ervananto Ekadilla

Baca Lainnya

Latest