Tak sedikit pula penderita muda tersebut yang sebelumnya terlihat sehat dan tak memiliki riwayat penyakit apapun dalam keluarganya.
"Banyak juga pasien-pasien saya usia 30 tahun, 32 tahun sudah mengalami toleransi glukosa terganggu. Kalau normalnya kurang dari 100, ini sudah 110-120," kata Ratih.
Menurut Ratih, kondisi tubuh yang tampak sehat dengan aktivitas olahraga yang cukup tak menjamin seseorang terbebas dari risiko penyakit jantung.
Melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up (MCU) secara rutin merupakan satu-satunya cara memastikan terbebas dari penyakit jantung.
Ratih menduga, perubahan pola konsumsi masyarakat menjadi salah satu penyebab pergeseran usia penderita jantung.
Konsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihjuga bisa menambah risiko seseorang terkena penyakit jantung.
Disadurdari Cleveland Clinic, penyebab utama penyakit jantung pada usia muda adalah gaya hidup dan diabetes tipe 2.
Penyakit jantung juga bisa disebabkan faktor lain seperti obesitas, diet yang buruk, kurang olahraga, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, dan riwayat penyakit keluarga.
Sementara itu, salah satu penyebab seseorang yang rajin berolahraga mengalami serangan jantung fatal adalahkarena tidak melakukan pre-participation screening.
Haltersebutdisampaikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS Pusat Jantung Harapan Kita, Prof Dr dr Yoga Yuniadi Harkit, SpJP(K) kepada Kompas.com.