Suar.ID -Virus corona belum usai dan masih berusaha ditangani oleh medis hingga kini, namun konon telah muncul lagi jenis virus baru yang jauh lebih mematikan.
Bilavirus corona butuh 14 hari untuk membunuh korban yang terinfeksi, jenis virus baru ini cukup 48 jam atau 2 hari untuk mencabut nyawa penderitanya.
Virus corona telah dilaporkan menjadi momok paling menakutkan di dunia saat ini karena penyakit ini mudah membunuh manusia dan belum diketahui obatnya.
MenurutMirror.co.uk (15/2/2020), lebih dari 1.500 orang meninggal di seluruh dunia karena virus corona, dengan setidaknya ada 63.851 kasus terkait virus corona yang telah dikonfirmasi secara resmi.
Banyaknya kasus terkait virus membuat dunia dilanda kepanikan.
Bahkan, baru-baru ini muncul dugaan virus flu burung yang munculkembali.
Flu burung merupakan flu yang ditularkan burung ke manusia.
Flu burung sendiri disebabkan oleh virus H5N1 atau H7N9.
Kekhawatiran ini bermula ketika muncul video yang menunjukkan ratusan burung jalak mati dan video itu menjadi viral.
Namun, misteri 300 burung jalak yang ditemukan mati di tengah jalan desa di Wales tersebut tampaknya kini telah terpecahkan.
Tes toksikologi telah dilakukan pada kawanan burung yang telah mati setelah penyelidikan oleh tim margasatwa di Anglesey.
Ratusan burung tersebut ditemukan mati di sepanjang jalan dekat Bodedern Desember lalu, lapor North Wales Live.
Pada saat kematian burung-burung itu, spekulasi tersebar luas mengenai alasan di balik kematian mereka, termasuk munculnya virus flu burung.
Akan tetapi sekarang Departemen Urusan Pangan dan Pedesaan (DEFRA) telah mengungkapkan hasil pemeriksaan post mortem pada burung-burung.
Hasilnya ternyata negatif virus flu burung.
Seorang juru bicara Departemen mengatakan, "Pandangan laboratorium adalah bahwa trauma benda tumpulmenjadi penyebab utama kematian (burung jalak)."
Juru bicara itu menambahkan bahwa tes virologi, bakteriologi dan histopatologi semuanya telah dilakukan.
Flu burung telah dikesampingkan dan "tidak ada bukti penyakit menular".
Kisah kematian burung-burung ituviral pada bulan Desember.
Dugaanmulai dari virus, keracunan hingga disorientasi dari sinyal elektronik dari tiang 5G muncul dalam perdebatan di media sosial.
Polisi mengatakan pada saat itu bahwa insiden itu adalah "misteri yang sudah terungkap".
Selama penyelidikan, mereka mendengar bahwakematian burung-burungmungkin terjadi sebelumnya di pulau itu.
Tim mengatakan bahwa penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa kawananburung jalak telah mengambil tindakan menghindar - mungkin untuk menghindari pemangsa, seperti burung pemangsa - dan beberapa dari mereka telah menghantam tanah ketika murmurasi mereka berubah arah.
Murmurasi burung jalak sering terdiri dari ribuan burung.
(Adrie P. Saputra/Suar.ID)