Dari hasil penelitian sementara, asal radiasi muncul dari limbah atau sampah radioaktif dari teknologi nuklir yang telah digunakan.
"Tapi yang jelas ini ada sisa limbah atau sampah radioaktif jadi dari beberapa tanah itu ada kita lihat kecil-kecil itu adalah limbah entah dari mana itu yang kita cari," kata Sekretaris Utama Bapeten, Hendrianto Hadi Tjahyono di lokasi, Sabtu (15/2/2020).
Saat ini Bapeten telah melakukan penelitian lebih lanjut tentang serpihan limbah radioaktif.
Sebab, pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia terbilang banyak dan ada di beberapa bidang.
"Di Indonesia ini pemanfaatkan tenaga nuklir itu luas.
"Ada di bidang Industri, bidang medis dan penelitian," tutur dia.
Dari sempel yang diperoleh, Bapeten yang bekerja sama dengan Batan akan mengetahui asal sumber casium dari data yang dimilikinya saat ini.
Diduga sengaja dibuang
Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan mengatakan adanya serpihan limbah nuklir tersebut diduga sengaja dibuang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Pertanyaannya Ini kenapa ada di sini, itu kan enggak bisa jalan sendiri ke sini kan artinya ada oknum atau siapapun yang kita belum tahu, yang entah membuang atau meletakkan di lokasi tersebut," saat ditemui di lokasi, Sabtu (16/2/2020).