Suar.ID - Banyak beredar di media sosial sebuah asteroid berukuran besar akan mendekati bumi Sabtu (15/2/2020).
Informasi tersebut tersebar melalui media sosial Twitter.
Bahkan salah satu unggahan tersebut mendapatkan ribuan retweet dan likes.
Salah satu akun yang mengunggah informasi tersebut adalah penyanyi legend, Iwan Fals.
Dalam unggahannya disebutkan bahwa asteroid berdiameter hampir 1 kilometer ini berpotensi menjadi mesin pembunuh massal dalam waktu dekat ini.
Yang lebih menakutkan lagi, kata unggahan tersebut, Asteroid yang dijuluki '163373 (2002 PZ39)' ini akan mendekati dan melintasi bumi pada Sabtu 15 Februari 2020.
"Selain ukurannya yang besar, NASA menganggap ancaman mengerikan asteroid ini juga datang dari pergerakannya yang sangat cepat. Dalam catatan NASA, asteroid pembunuh ini melaju hampir 34 ribu mile per jam. Dengan kata lain, jika menghantam bumi dapat menyebabkan malapetaka mengerikan," isi unggahan Twitter oleh akun @iwanfals, Jumat (14/2/2020).
Melansir dari Kompas.com, Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Emanuel Singgung, membenarkan informasi tersebut.
"Informasi tersebut benar," jawab Sungging.
Menurut Sungging, asteroid yang akan mendekati Bumi berjarak sekitar 15 kali Bumi-Bulan.
"Asteroid yang papas Bumi berjarak sekitar 15 kali Bumi-Bulan, berukuran 500 m," ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa ukuran tersebut lebih besar daripada asteroid yang mendekati Bumi pada Januari lalu.
"Iya, kalau 500 meter, kira-kira 5 kali panjang lapangan bola," tutur Sungging menjelaskan perihal ukuran asteroid tersebut.
Adapun nama asteroid tersebut adalah 163373/2002 PZ39.
Daftar nama asteroid yang melewati bumi pada 2020 tersaji dalam laman spaceweather.com.
Dengan ukuran yang cukup besar, Sungging menyatakan bahwa jangkauan dari asteroid ini masih dalam kategori aman.
Keterangan yang sama juga disampaikan oleh NASA.
Melalui keterangan resminya, Direktur NASA untuk Pusat Studi Objek di Dekat Bumi, Paul Chodas, mengatakan tidak adanya bahaya dari asteroid ini.
"Kami telah mengamati asteroid ini selama bertahun-tahun dan kami mengetahui orbitnya dengan sangat baik," tutur Paul dikutip dari Kompas.com.
Meskipun memiliki ukuran yang besar, Sungging menyebut bahwa pengamatan terhadap asteroid ini sulit dilakukan.
"Dapat diamati, tetapi sulit," kata Sungging.
Dengan jarak yang begitu jauh, asteroid ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Menurutnya, pengataman ini harus dilakukan dengan menggunakan teleskop besar.
Di Indonesia sendiri, tempat yang memiliki teleskop ini adalah Observatorium Bosscha yang terletak di Lembang, Jawa Barat.
Sebelumnya, pada Januari lalu, asteroid 2019 UO juga telah melewati bumi.
Ukurannya lebih kecil daripada asteroid 163373/2002 PZ39, yaitu sekitar tiga kali panjang lapangan bola.
Pada Desember 2019, juga tercatat asteroid yang melewati bumi, yaitu YT3.
Asteroid tersebut memiliki diameter 25 meter.
Asteroid-asteroid ini juga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan harus menggunakan teleskop besar.