"Dapat diamati, tetapi sulit," kata Sungging.
Dengan jarak yang begitu jauh, asteroid ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Menurutnya, pengataman ini harus dilakukan dengan menggunakan teleskop besar.
Di Indonesia sendiri, tempat yang memiliki teleskop ini adalah Observatorium Bosscha yang terletak di Lembang, Jawa Barat.
Sebelumnya, pada Januari lalu, asteroid 2019 UO juga telah melewati bumi.
Ukurannya lebih kecil daripada asteroid 163373/2002 PZ39, yaitu sekitar tiga kali panjang lapangan bola.
Pada Desember 2019, juga tercatat asteroid yang melewati bumi, yaitu YT3.
Asteroid tersebut memiliki diameter 25 meter.
Asteroid-asteroid ini juga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan harus menggunakan teleskop besar.