Suar.ID -Kabar mengejutkan dari kalangan artis mewarnai bulan kedua tahun 2020 ini.
Artis Lucinta Luna ditangkap pihak berwajib terkait kasus penyalahgunaan narkoba.
Lucinta Luna ditangkap bersama ketiga temannya di apartemen di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020), yakni HD (35), DAA (35), dan NAHM (22).
Saat diamankan, polisi menemukan tiga butir narkoba jenis ekstasi di keranjang sampah.
Baca Juga: Pacar Lucinta Luna Punya Payudara? Sosok Pria Ini Bongkar Identitas Lucinta Luna yang Sesungguhnya!
Selain itu, ditemukan dua jenis obat dari tas Lucinta Luna, yakni Tramadol dan Riklona.
Menurut penuturan teman dekatnya, Nanda Persada, Lucinta Luna memang mengalami depresi.
Nanda yang merupakan ketua persatuan manajer artis Indonesia tersebut mengaku kerap mendapat curhatan dari Lucinta Luna.
Nanda mengungkap bahwa Lucinta Luna sempat depresi berat karena perlakuan teman-teman lamanya yang bahkan membuatnya ingin bunuh diri.
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh manajer Lucinta Luna Joana.
Menurut Nanda, bahkan hingga kini faktor-faktor yang membuat Lucinta Luna merasa depresi masih ada.
"Banyak statement, tuduhan yang sampai hari ini masih ada.
Kayak yang sekarang ada berita yang keluar psikotropika tiba-tiba ada tuduhan sabu lah, jual diri lah, apalah. Ternyata ini membuat dia depresi," ujar Nanda dalam tayangan Rumpi (12/2/2020).
Di sisi lain, Nanda mengakui pihak manajemen juga melarangnya untuk membalas musuh-musuhnya yang mana semakin membuatnya tertekan.
"Kita nasehati dia untuk nggak membalas. Kayak ada yang ketahan. Kita nasehatin, jangan. Kalau kamu bales, kamu akan jadi buruk di mata publik," lanjutnya.
Sang manajer, Joana mengungkap bahwa Lucinta pernah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri.
"Banyak hal yang mungkin bikin anak ini tertekan. Dan saat dia mau bunuh diri, akau sering banget ngehalau dia.
Dia pernah mau lompat dari apartemen lantai 39, terus dia mau tusuk perutnya," ungkap sang manajer.
Menurut Joana, penyebab utama Lucinta Luna merasa dibully oleh mantan teman-teman terdahulunya.
Yang mana hal tersebut membuat Lucinta mengalai depresi berat.
"Dia merasa dibully oleh bekas teman-temannya.Saya juga nggak paham ada apa dengan teman-temannya ini. Cuma saya nggak ngerti motifnya apa (bunuh diri).
Dia depresi berat," sambung Joana.
Menurut penuturan Joana, percobaan bunuh diri Lucinta Luna bukan merupakan pengaruh dari obat-obatan yang dikonsumsinya.
"Nggak terpengaruh (obat penenang). Justru saat nggak meminum obat, dia semakin kacau."
Selanjutnya, Joana menceritkan bahwa Lucinta memang mendapat resep obat dalam dosis tinggi karena gangguan sulit tidurnya.
"Dia dapet obat, resepsi ada sama aku. Itu dosisnya tinggi. Dia pernah tidur sampai dua hari malah nggak bisa kerja. (Lucinta) Insomnisa berat."
Salah satu obat-obatan jenis narkotika yang dikonsumsi Lucinta Luna dikethaui adalah Tarmadol.
Tarmadol biasanya dikonsumsi oleh pasien yang bar saja menjalani operasi.
Joana mengungkap bahwa Lucinta Luna memang sempat menjalani operasi.
"Luna kan ada endorse kayak filler gitu. Dia bilang kadang ngerasa sakit.
Terus ada bekas implan rambut di kepala, terus kepanya di belakang juga dibelah untuk cangkok rambut. Dia ngonsumsi itu kalau ngerasa sakit," pungkasnya.