Kala itu perawat mengangkut pasien pandemi flu Spanyol.
Sang Perdana Menteritidak bisa berjalan, dan harus memakai tabung pernapasan.
Namun, dia beruntung selamat dari perawatankarena pada saat yang sama 150 orang di Kota Manchester meninggal hanya dalam waktu satu minggu.
Mei 1918, ketika Raja Alfonso XIII dari Spanyol terinfeksi virus ini semua orang masih menganggapnya sebagai flu biasa.
Mereka hanya menyarankannya untuk berkumur air garam dan mengkarantina diri sampai demam tersebut berakhir.
Tidak ada yang membayangkan bahwa dalam 2 tahun flu ini menginfeksi 1/3 populasi dunia, dan menewaskan 50-100 juta jiwa atau setara dengan 3%-5% penduduk dunia.
Jumlahnya 3-5 kali lipat jumlah tentara yang tewas selama Perang Dunia I.
Di AS, 28% populasi penduduknya terinfeksi dan 675.000 jiwa meninggal.
Banyak suku asli Amerika yang terpengaruh oleh virus ini dan musnah karenanya, seperti Inuit dan Alaska yang benar-benar habis.