Baca Juga: Mitos Sekitar Patung Buddha di Candi Borobudur, Percayakah Anda?
Dibuka dengan Sendratari Loro Jonggrang
Sendratari Loro Jonggrang menjadi sajian pembuka perempuan gedung kesenian tersebut.
Menurut One, sendratari ini diangkat dari kisah yang bersetting Mataram Kuna, sekitar abad ke-9, atau sekitar masa pemerintahan Rakai Pikatan.
"Ada empat tokoh utama yang diangkat pada cerita tersebut," ujar One.
Selain Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso, tambahnya, ada juga Prabu Triyambaka yang merupakan ayah Roro Jonggrang dan Prabu Damarmaya yang merupakan ayah dari Bandung Bondowoso.
Untuk menyukseskan pertunjukan ini, pihaknya mengajak para pelaku seni lokal dari Klaten.
Sementara untuk para pengajar dan sutradaranya mengambil langsung dari ISI Yogyakarta Timbul Haryono, begitu ujar One.
Semoga keberadaan gedung kesenian ini semakin mengangkat potensi kesenian yang ada di Klaten pada khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya.