Follow Us

Wanita Ini Dianggap Penyihir dan Dikucilkan Satu Desa Gara-gara Terlahir dengan 31 Jari, Selama Hidupnya Enggak Pernah Melihat Indahnya Dunia

Moh. Habib Asyhad - Jumat, 31 Januari 2020 | 17:42
Terlahir dengan 31 jari, wanita ini dianggap penyihir oleh warga satu kampung
Tangkap layar video Metro.co.uk

Terlahir dengan 31 jari, wanita ini dianggap penyihir oleh warga satu kampung

Suar.ID - Kelebihan yang diberikan Tuhan ini justru membawa malapetaka bagi Kumari Nayak.

Dia lahir dengan 31 jari di kaki dan tangannya.

Akibatnya dia disebut penyihir oleh penduduk desa lainnya.

Baca Juga: Kisah Hypatia, Perempuan yang Dibunuh Karena Melakukan Penelitian Ilmiah, Ia Dituduh Sebagai Penyihir dan Lidahnya Dipotong

Dan karena hal itulah sepanjang hidupnya dia hanya bersembunyi di balik pintu kamarnya.

Usia Kumari kini 63 tahun.

Dari sisi medis, apa yang diderita oleh Kumari disebut sebagai polydactylism.

Ini adalah sebuah kelainan umum saat lahir di mana seseorang mempunya jari tangan dan kaki lebih dari jumlah lazim.

Dengan 19 jari kaki dan 12 jari, Kumari masuk dalam Guinness World Records.

Tapi alih-alih mendapat dukungan dari warga desanya, Kumari malah disingkirkan.

Seperti dilaporkan Metro.co.uk, dia bilang, kondisinya itu telah mengganggu seluruh hidupnya.

Baca Juga: Dikabarkan Serang Anak Iis Dahlia, Artis Bollywood Ini ternyata Gaji Pengasuh Anaknya setara dengan Gaji Perdana Menteri India! segini Nilainya

Dan karena kondisi itulah dia kesulitan menikmati indahnya dunia.

Dia juga mengaku tak punya cukup uang untuk berobat.

Tangkap layar video Metro.co.uk

Yang lebih menyedihkan lagi, para tetangganya yang kejam memanggilnya 'penyihir'.

Mereka akan menghindar jika bertemu Kumari di jalanan.

Kumari berasal dari distrik Ganjam di Odisha, India.

Dia bilang begini:

"Saya dilahirkan dengan cacat ini dan saya tidak bisa berobat karena keluarga kami miskin.

"Sekarang sudah 63 tahun saya mengalami kondisi ini.

"Penduduk sekitar, yang terlalu percaya pada tahayul, percaya, saya seorang penyihir dan menjauhi saya. "Mereka kadang-kadang datang untuk melihat kondisi saya - tetapi tidak pernah membantu.

"Saya terpaksa tinggal di dalam rumah karena saya diperlakukan berbeda."

Salah satu tetangganya, yang mengetahui kondisi Kumari, punya pandangan berbeda di antara warga desanya yang kecil.

Mengamini Kumari, dia setuju kalau warga desanya terlalu percaya tahayul.

Tetangga itu berkata:

"Saya tahu bahwa ia memiliki masalah medis dan tidak ada hubungannya dengan apa yang orang lain yakini.

"Aku merasa sangat kasihan padanya bahwa dia bahkan tidak mampu untuk mendapatkan dirinya dirawat."

Tangkap layar video Metro.co.uk

Sekadar info, di seluruh India, 134 orang, kebanyakan wanita, terbunuh karena dugaan penggunaan 'sihir hitam' pada tahun 2016.

Data itu berasal dari catatan Biro Catatan Kejahatan Nasional. Di beberapa negara bagian hingga hari ini, wanita yang dituduh ilmu hitam dibunuh oleh gerombolan perusak di bawah kedok 'perburuan penyihir'.

Menurut DW News, beberapa negara bagian India telah memperkenalkan undang-undang untuk mencegahnya.

Akan tetap para aktivis mengatakan undang-undang itu tak cukup untuk mengakomodasi fenomena tersebut.

Pejabat pemerintah di India, setelah mendengar tentang keadaan Kumari, telah menawarinya rumah dan pensiun.

Mereka juga berupaya menyebarkan kesadaran di antara tetangganya.

Seorang juru bicara departemen administrasi mengatakan:

‘Kami menyadari situasinya dan telah menawarkan semua bantuan yang mungkin.

"Kami juga mendidik tetangganya untuk memperlakukannya dengan cinta dan kasih sayang dan bahwa ia bukan penyihir."

Editor : Moh. Habib Asyhad

Latest