Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab kematian siswi SMP tersebut.
"Kalau penyebabnya sampai saat ini belum bisa menyimpulkan. Hanya saat ditemukan masih berseragam lengkap Pramuka. Kita cek ke lapangan betul di gorong-gorong dekat sekolah," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa ditemukan bekas ikatan pada lengan kanan korban.
Selain itu, kepala kiri korban terlihat lebam.
"Dari hasil pemeriksaan luar pada tubuh korban oleh dr Dippos, telinga kiri korban mengeluarkan darah, lengan kanan korban terdapat bekas ikatan, kepala kiri korban lebam, lidah posisi tergigit, dan tangan kiri ada lebam," kata AKP Dadang Soediantoro.
Korban disebut kerap dibully
Siswi SMP yang ditemukan tewas di gorong-gorong ini disebut kerap mendapat perundungan dari teman sekolahnya.
DS kerap dibully bau lontong oleh temannya.
Untuk diketahui, ibu kandung DS memang berprofesi sebagai pedagang lontong dan berasal dari keluarga prasejahtera asal Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Hal itu disampaikan kerabatnya Ade Munir (56), saat mendampingi ibu kandung korban di rumah sakit.
Ade mengungkapkan bahwa korban dikenal sebagai anak yang senang di rumah.