DS disebut jarang main sampai sore, apalagi sampai tak pulang.
Berdasarkan keterangan ibunya, korban terlihat murung dan senang berdiam diri sepekan sebelum dilaporkan hilang.
"Kata ibu korban, korban sering di-bully di sekolah. Dikatai bau lontong karena ibunya berdagang lontong," ungkapnya.
Sementara itu Wakil Kepala Sekolah SMPN 6 Tasikmalaya Saefulloh membantah jika DS merupakan korban bully.
"Pernah ada laporan dari guru BP. Tapi kalau korban bullying, itu tidak benar. Kalau pun ada, itu paling anak-anak hanya becanda saja," singkat Saefulloh, sembari mengalihkan jawabannya ke topik lain saat dimintai keterangan wartawan, Kamis (30/1/2020)
Sebelumnya diwartakan, sesosok mayat perempuan ditemukan di gorong-gorong depan gerbang sekolah SMP di Tasikmalaya.
Mayat perempuan itu tapatnya ditemukan di Cilembang, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat pada Senin (27/1/2020).
Saat ditemukan, mayat perempuan itu tampak menganakan seragam pramuka lengkap berkerudung.
Di sebelahnya, tampak sebuah tas sekolah berisi identitasnya serta buku-buku sekolah.
Dari buku-buku yang ada di dalam tas tersebut, tertera sebuah nama berinisial DS, siswi SMP Kelas VII D.