"Kalau barang sebaiknya dilakukan disinfeksi, untuk mencegah," ujarnya.
Meski begitu, ia menyebutkan kasus penularan virus melalui barang biasanya jarang terjadi.
"Tapi kalau penularan dari barang biasanya jarang," ujar Erlang.
Menerut Erlang, kontak langsung dengan orang yang terjangkit tentu resiko tertular lebih tinggi.
Sebab virus yang masih hidup tersebut bisa langsung terhirup melalui udara.
"Kontak langsung dengan manusia itu lebih (beresiko), karena virusnya masih hidup, langsung tertular ke orang yang menghirupnya, jadi lewat pernapasan," kata Erlang.
Baca Juga: Temukan Obat Penangkal Virus Corona, China Masih Diam Seribu Bahasa, Kenapa Ya?
Faktor hembusan angin rupanya sangat memengaruhi penyebaran virus corona tersebut.
"Air flow, faktor angin kalau kita batuk berhembuskan kemana itu berpengaruh," ungkap Erlang.
Lebih lanjut, Dr. Erlang menyebutkan mata bisa menjadi satu di antara pintu masuk penularan virus corona.