"Sepuluh detik setelah keluar asap, tiba-tiba terdengar suara ledakan yang sangat kencang," tutur Kathy.
Hal senada juga diungkapkan saksi dari CBS NEWS, Gavin Mask.
"Itu bukan ledakan biasa, suara yang ditimbulkan sangat kencang. Setelah mendengar itu, saya melihat asap di atas bukit. Tidak hitam, asap itu berwarna abu-abu. Beruntung warga di sini tidak ada yang menjadi korban" kata Gavin.
Sebelum jatuh, helikopter yang ditumpangi Kobe Bryant terbang sangat rendah. Hal itu diungkapkan saksi dari Los Angeles Times, Jerry Kocharian.
"Suara dari helikopter itu tidak seperti biasanya dan terbang sangat rendah. Saya tidak bisa melihat dengan jelas karena memang kabut di sini sangat tebal," kata Jerry.
Dalam laporan jurnalis LA Times, Richard Winton, jarak pandang wilayah Calabasas saat kecelakaan terjadi hanya 60 kaki atau sekitar 18 meter pada pukul 09.52 waktu setempat.
Dengan menggunakan teropong, Richard dapat melihat helikopter sudah berserakan menjadi banyak puing dan terbakar.
Tidak lama kemudian, Richard melihat sekelompok petugas pemadam kebakaran sudah berada di lokasi.
Kepala Departemen Pemadam Kebakaran LA, Kapten Tony Imbrenda, mengakui kesulitan memadamkan api karena lokasi kecelakaan berada di perbukitan.