Suar.ID - Helikopter yang membawa legenda basket NBA Kobe Bryant sempat terbang rendah sebelum jatuh dan menewaskan semua penumpang.
Kecelakaan itu membuat Kobe Bryant meninggal dunia pada usia 41 tahun, Minggu (26/1/2020) pagi waktu Amerika Serikat.
Kobe Bryant dinyatakan tewas setelah helikopter yang ditumpanginya jatuh di Calabasas, California, Minggu (26/1/2020) pagi waktu Amerika Serikat.
Selain itu, satu pilot dan tujuh penumpang lain juga tewas di tempat, termasuk putri Kobe Bryant, Gianna "Gigi" Maria Onroe.
Suara aneh yang sangat kencang dan penerbangan rendah menjadi kesimpulan dari beberapa saksi mata kecelakaan helikopter yang menewaskan Kobe Bryant.
Kathy Sonnad, warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi kecelakaan, mengaku kaget karena kejadian berlangsung sangat cepat.
Dikutip dari situs web Philly Voice, Kathy Sonnad berjalan keluar rumah pada pukul 09.40 waktu setempat.
Menurut dia, cuaca saat itu tidak bagus karena kabut sangat tebal.
"Warga di sini sudah terbiasa melihat helikopter melintas di atas permukiman. Helikopter itu terbang seperti biasa dari arah barat ke timur. Namun, suara helikopter yang satu ini sangat tidak wajar," kata Kathy.
"Suaranya sangat keras seperti helikopter sedang melintas tepat di atap rumah kami. Lima detik setelah mendengar itu, saya tidak lagi mendengar suara mesin. Tiba-tiba sudah ada gumpalan asap," ujar Kathy.