Suar.ID -Menteri Kesehatan (Menkes), Dokter Terawan Agus Putranto murka gara-gara petinggi BRI menyebut ada karyawan yang terjangkit virus corona.
Hal ini berawal saat Corporate Secretary Bank BRI, Hari Purnomo, menyebutkan ada pekerja diduga terkena virus corona di Gedung BRI II, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2020).
"Pekerja Huawei yang demam telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis serta diagnosa kebenaran terkena Virus Corona," kata Hari Purnomo, melansir dari Warta Kota.
Kemudian Bank BRI juga melakukan koordinasi dengan pihak Huawei untuk memastikan lebih detil terkait dugaan infeksi tersebut.
"Bank BRI saat ini telah berkoordinasi dengan Huawei dan pihak terkait untuk melakukan investigasi terkait kebenaran informasi tersebut," ucap Hari.
Tak hanya itu, karyawan yang diduga terkena virus corona juga langsung dilarikan ke rumah sakit dan seluruh pekerja diberikan masker.
Dokter Terawan langsung menuju ke Gedung BRI II sekaligus mengecek kebenaran virus corona yang katanya menjangkit karyawannya.
Sekitar 16.50 WIB, Menkes Terawan tiba di Gedung BRI II dengan pengawalan ketat.
Tanpa ada rasa takut, ia langsung menuju lantai 19.
Di lantai itu diduga tempat dimana adanya laporan dugaan karyawan Gedung BRI II terkena virus corona tersebut.
"Kalo bener masak saya berani, aku harus ngecek, yo," kata Terawan di Gedung BRI II, Kamis (23/1/2020).
Sesampainya di lantai 19 gedung BRI II, Menkes Terawan menyampaikan jika tidak ada virus corona yang ditemukan.
Baca Juga: Kemenkes Rilis Temuannya, 13 Penyakit Inilah Penyebab Kematian Petugas KPPS
"Makannya saya ke sini itu ngecek, biar tidak terjadi simpang siur jangan kita di isukan hal-hal yang tidak penting! kasihan orang tidak ada apa-apa dikasih masker," katanya.
Terawan juga menyinggung soal pihak BRI yang langsung mendiagnosa adanya karyawan yang terkena virus corona itu, dan membagikan masker kepada seluruh karyawan gedung.
"Iya itu salah sendiri, mau action. Makanya jangan dibesarin dulu, untuk itu kenapa saya datang ke sini. Saya mau liat sendiri, yang kedua itu kan bukan kapasitasnya menemukan soal virus, yang berkapasitas menteri kesehatan," ucapnya.
Menurut Dokter Terawan, pernyataan petinggi BRI itu meresahkan masyarakat dan dapat merugikan perusahaan dan karyawan lain di Gedung BRI II.
Dalam kesempatan itu, Dokter Terawan menyebutkan jika pihak Kemenkes yang berhak mendiagnosa virus tersebut.
"Jangan buat pernyataan kalo bukan Kementerian Kesehatan. Karena kewenangan itu merugikan bank itu sendiri"
"Bayangkan jika bank ini tidak operasional apa yang terjadi, atau gedung ini tidak operasional apa yang terjadi," kata Terawan
Dokter Terawan meminta agar menunggu pihak Kementerian Kesehatan terkait pernyataan mengenai virus corona setelah melakukan pengecekan seluruhnya dengan detail.
Sehingga tidak ada kekhawatiran kepada masyarakat.
"Tidak boleh memberikan pernyataan apapun tanpa bukti ya, masa orang di-delok (dilihat) ini penyakit, ini saya selama jadi dokter tidak pernah begitu. Didiagnosa pun juga harus lengkap, hasil harus nyata. Jangan ada sesuatu asalnya dari sana, terus membuat prediksi," katanya.
Dalam kesempatan itu, Terawan kembali memastikan, jika tidak ada virus corona seperti informasi yang beredar.
"Udah ya, sudah saya buktikan tidak ada itu ya, kalo ada informasi pasti tak parani (saya kunjungi)," ucapnya.
Baca Juga: Teddy Mengaku Tak Sabar Nantikan Hasil Autopsi, Hal Lain Diterawang Mbak You:
Sampai saat ini juga belum diketahui bagaimana tanda, penyebab, atau model penyebaran Virus Corona itu.
"Nah sekarang ini warning terus. Saya giatkan karena itu penularannya paling cepat kalau model SARS kaya begitu," kata Terawan.
Terawan mengaku belum mengatahui model penyebaran virus yang diduga disebabkan oleh virus corona tipe baru itu.
"Model pneumonia dari Wuhan itu modelnya yang mana kita belum tahu, tetapi paling tidak kita harus mewaspadai karena itu bisa berbahaya," ucap Terawan.
Terawan mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk menjaga ketat jalur masuk RI seperti bandara dan pelabuhan.
"Semua bandara, semua pelabuhan, waspada," kata dia di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (16/1/2020), seperti yang dikutip dari Kompas.com.
(Surya)