Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Banyak yang Tahu, Inilah Sosok yang Sangat Berjasa di Balik Pengangkatan 7 Pahlawan Revolusi Korban Gerakan 30 September

Suar.id - Senin, 20 Januari 2020 | 11:45
Taman Nasional Makam Pahlawan Lubang Buaya.
SETNEG

Taman Nasional Makam Pahlawan Lubang Buaya.

Suar.ID -Selama ini kita selalu disuguhkan narasi bagaimana tujuh jenderal menjadi korban kekejaman Gerakan 30 September.

Mulai dari bagaimana mereka diculik di malam kelam itu hingga disiksa, hingga dikuburkan di sebuah lubang kecil di kampung Lubang Buaya, Jakarta Timur, lalu diangkat.

Kita sama sekali tidak tahu, siapa sosok di balik ketujuh jenderal tersebut.

Nah, pada 1980, Presiden Soeharto menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Kartika Eka Paksi Nararya kepada Letkol Marinir TNI AL Winanto beserta kesembilan orang rekannya, termasuk dr Kho Tjioe Liang.

Kho Tjioe Liang merupakan seorang dokter keturunan Tionghoa berpangkat Letnan Satu (Lettu) Kesehatan di Korps Komando Operasi (KKO) yang kini telah berubah nama menjadi Korps Marinir.

Ia merupakan satu dari sembilan anggota Kesatuan Intai Para Amphibi (Kipam) Marinir yang kini telah menjadi Batalyon Intai Amfibi (Taifib).

Saat periode pasca-Gerakan 30 September 1966, dia bertugas mengevakuasi jenazah tujuh Pahlawan Revolusi yang berada di sumur Lubang Buaya.

Atas upaya yang dilakukan tim itulah, diketahui kondisi jenazah Pahlawan Revolusi tidak mengalami perusakan atau mutilasi secara mengerikan seperti digambarkan dalam film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI (1984), yang menjadi tayangan wajib televisi pada masa Orde Baru.

Dikubur di sumur tua

Dilansir dari buku Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran Sejak Nusantara Sampai Indonesia (2014) karya Iwan Santosa, operasi pengangkatan jenazah ketujuh Pahlawan Revolusi itu dimulai dengan manuver yang dilakukan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x