Karena hal itulah kemudian lumba-lumba tersebut dijual ke Iran.
Unit lumba-lumba ini awalnya tinggal di pangkalan wilayah Pasifik Rusia.
Mereka diberi tombak di bagian punggungnya untuk berenang menyerang kapal musuh guna menenggelamkannya.
Baca Juga: 'Pesta' Pembantaian Ratusan Paus dan Lumba-Lumba, Lautan Berubah Merah Bercampur dengan Darah
Tak hanya dengan tombak, mereka juga membawa ranjau laut ekplosif yang terikat di punggungnya dan siap meledakan diri.
Lumba-lumba ini dilatih untuk membedakan kapal selam Rusia dan Amerika dengan suara mesin di bawah air guna memastikan mereka hanya menyerang musuh.
AS memprotes penjualan senjata, lumba-lumba pembunuh ini.
Baca Juga: Para Ilmuan Mengklaim Lumba-lumba Betina Bisa Mengalami Kesenangan Berhubungan Intim Laiknya Manusia
Military.com melaporkan bahwa unit lumba-lumba ini dipindahkan dari sebuah pangkalan wilayah Pasifik Rusia ke Semenanjung Krimea tahun 1991.
Saat itu bertepatan pada saat keruntuhan Uni Soviet.
Tetapi, mereka kemudian dipindahkan dari Laut Hitam ke Teluk Persia setelah Iran membelinya dari Uni Soviet.