Di bawah aturan penerbangan global, Iran memiliki hak untuk memimpin penyelidikan.
Kecelakaan itu terjadi beberapa jam setelah Iran melepaskan lebih dari selusin rudal balistik ke pangkalan udara AS di Irak.
Di tengah ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran, belum satupun bukti mengerucut terkait kedua peristiwa tersebut.
Biasanya, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) akan berperan dalam penyeliikan internasional yang melibatkan Boeing buatan AS.
Tetapi, hal tersebut baru bisa dilakukan atas izin dan harus selaras dengan undang-undang negara asing yang bersangkutan.
Dalam sebuah komentar yang diterbitkan Kantor Berita Mehr Iran, Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran (CAO) Ali Abedzadeh menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan kotak hitam Boeing 737-800 milik Ukraina, baik kepada pihak maskapai maupun Amerika Serikat.
Alasannya, di bawah otoritas penerbangan global, pihaknya memiliki wewenang untuk menyelidiki insiden tersebut.
Namun, Ali Abedzah mengizinkan apabila pihak Ukraina ingin terlibat dalam proses penyelidikan.
"Kami tidak akan memberikan kotak hitam kepada pabrik dan Amerika."
"Kecelakan ini akan diselidiki oleh organisasi penerbangan Iran, tetapi Ukraina juga bisa hadir," katanya.