Untuk pasukan udara, AS memiliki 13 ribu pesawat militer di semua cabang sedang Iran hanya memiliki 550 pesawat dengan teknologi sisa-sisa perang dingin.
Terakhir di kubu angkatan laut, Amerika mempunyai 282 kapal induk dengan kekuatan tempur yang disebarkan termasuk, 11 kapal induk bertenaga nuklir.
Sedang Iran hanya memiliki 50 kapal perang, dengan perahu konvensional yang bisa digunakan untuk perahu bunuh diri.
Selain yang disebutkan di atas anggota militer milik Amerika disebut lebih terlatih daripada militer Iran.
Namun, satu kemungkinanan yang bisa membuat Iran menang adalah sebab tidak ada prospek Iran meluncurkan perang konvensional melawan AS.
Teheran juga bukanlah ancaman militer konvensional terhadap Amerika.
Akan jauh lebih mungkin untuk bergantung pada operasi rahasia dan asimetris misalnya, serangan cyber atau teror terhadap target AS atau sekutunya di Timur Tengah.
Para pengamat umumnya sepakat bahwa invasi ke Iran akan jauh lebih menantang dan berdarah daripada Perang Irak.
Meskipun Saddam digulingkan dalam beberapa minggu, bertahun-tahun perang gerilya menyebabkan hampir 5.000 orang Amerika mati, puluhan ribu tentara terluka, dan ratusan ribu korban sipil.
Irak adalah negara yang jauh lebih kecil daripada Iran, dan daerahnya jauh lebih cocok untuk pasukan lapis baja AS yang membuat takut lawan-lawan mereka pada 2003.
Ini bukan hanya intervensi Timur Tengah, namun perang dengan Iran akan menjadi prospek yang menghancurkan bagi semua orang yang terlibat.