Sementara itu, percepatan pelaksanaan Sudetan Sungai Ciliwung dari Sungai Ciliwung ke Sungai Cipinang, sedang berlanjut.
Masyarakat setempat telah menyetujui pemanfaatan lahan untuk kelanjutan pembangunan sudetan sepanjang 600 meter dari keseluruhan 1.200 meter.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, untuk percepatan pelaksanaan pekerjaan sudetan, pihaknya melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane telah mengajukan perbaikan penetapan lokasi (penlok) ke Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada 26 Desember lalu.
Selain di Jakarta, Kementerian PUPR juga akan melakukan pengendalian banjir di wilayah Kota Bekasi dan sebagian Kabupaten Bekasi.
“Kementerian PUPR sudah membuat Perencanaan Pengendalian Banjir Kali Bekasi dimana pada tahun 2020 akan dilakukan value engineering terhadap perencanaan tersebut dan segera ditindaklanjuti dengan pekerjaan fisik konstruksinya,” kata Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (02/01/2020).
Sebelumnya, Basuki sempat mengecek sejumlah lokasi yang terkena banjir bersama Anies dan Kepala BNPB, Doni Monardo.
Dari pengamatan di lokasi pos curah hujan di Halim, tercatat intensitas hujan mencapai 370 milimeter dengan perkiraan debit Sungai Ciliwung mencapai 500 meter kubik per detik.
Sedangkan, di lokasi pos curah hujan di Cakung intensitas hujan tercatat 300 milimeter.
Bila dibandingkan dengan kriteria intensitas curah hujan BMKG, curah hujan di kedua wilayah tersebut tergolong sangat lebat.