2. Langsung digiring intelijen
Djoko Poerwoko, salah satu anggota tim, dalam bukunya berjudul 'Menari di Angkasa', menceritakan bahwa awalnya mereka terbang ke Frankfurt, Jerman.
Setelah beberapa kali ganti pesawat, mereka tiba di bandara Ben Gurion, Tel Aviv, Israel.
Di sana, para pilot itu langsung digiring petugas tanpa sempat menyerahkan surat jalan.
"Betapa hebatnya agen rahasia Mossad (intelijen Israel) yang dapat cepat mengenali penumpang gelap tanpa paspor" kata Djoko dalam bukunya.
3. Barang bukti dibakar
Latihan terbang para tim teknisi dan pilot ini pun berakhir pada 20 Mei 1980.
Para penerbang gembira tapi hal tersebut tak berlangsung lama.
Hal ini dikarenakan, sejumlah barang bukti seperti brevet dan ijazah pendidikan dibakar oleh perwira intelijen penghubung.