Lanjut Lisbeth, ketika rombongan tiba, daftar menu juga sudah ditunjukkan lengkap dengan variasi harga di Restoran Elios.
Ia juga tidak ada marah-marah ke pengunjung restoran tersebut dan juga tidak ada yang menantang Bupati Rapidin Simbolon.
"Aha nakkin amang, saya bilang begitu. Arga ma ikkan na i, inna. Ai par sakiloan do i amang nikku, ai dang pas i amang baenonhu dope sabe na dohot sabbal na. ('Apa tadi pak?', kubilang begitu. 'Mahal kali ikannya, buk?', kata dia ke saya. Karena itu ikan ukuran satu kilo dan belum lagi bumbu-bumbunya," ujar Lisbet.
Sebelumnya, seorang perempuan dari rombongan mereka masih sempat mengambil foto ikan itu sebelum dimakan.
Terkait foto-foto ikan itu juga dia tidak tahu menahu untuk apa dan tidak diurusinya.
Sedangkan soal harga kemasan air mineral aqua kecil dibanderol Rp 10.000, lisbet mengaku karyawannya lalai. Sebagaimana biasanya mereka tidak pernah membanderol aqua kecil Rp 10.000.
Baca Juga: Dinilai Lambat Menyajikan Makanan, Seorang Pelayan Restoran Ditembak Mati oleh Pelanggannya
Tapi, kali ini karena ramainya pengunjung terjadi kelalaian.
"Palojahu gok tamu, mangattusi ma akka dakdanak (Bagaimanalah, banyak tamu yang datang, mengertilah anak-anak (karyawan) sudah kelelahan," tambahnya.
Akibat perdebatan antara pemilik dengan rombongan tersebut, pelayanan terhadap pengunjung lain pun sampai terganggu dan pemilik Restoran Elios dikomplain.
"I sai holan i do i ladeni hamu, ahu m jo lean hamu mangan (Kenapa itu aja yang kalian ladeni, kasih saya makan dulu, buk)," tutur Lisbet menirukan ucapan pengunjung yang lain.