Irfan lantas berkisah keinginannya untuk menempuh pendidikan di bidang seni terpaksa pupus karena ia diharuskan berkuliah di sekolah agama.
Meski begitu, rintangan ini nyatanya tak menghalangi jalan Irfan Hakim untuk berkesenian karena ia akhirnya mampu meraih seabrek prestasi dengan menjadi penari dan pemain musik angklung.
"Orang tua nyuruhnya ke sekolah agama. Ya udah gue berbakti ke orang tua, gue sekolah agama tapi tetap kegiatan berkesenian. Alhamdulillah pada tahun 1997 pernah jadi duta seni ke Eropa dan Jepang membawakan angklung, gamelan, dan tarian se-Indonesia," imbuhnya.
"Walaupun sudah banyak prestasi di dunia seni dan sudah keliatan bakatnya, saya denger-denger orang tua nggak mengizinkan kamu ke dunia entertainment?" cecar Merry Riana penasaran.
Benar saja, Irfan lantas mengaku kedua orang tuanya tak meridhoinya jadi artis hingga ia terpaksa berkali-kali berbohong demi ikut casting.
Usut punya usut, image artis yang begitu buruk di tahun 90-an membuat orang tua Irfan Hakim takut anaknya terjerumus ke dunia hitam.
"Jadi gue dibesarkan dari lingkungan yang agamis sekali. Ada ketakutan image artis saat itu kan jelek banget. Narkoba, tukang kawin cerai, pergaulan bebas. Sementara di sisi lain gue pengen berkesenian," ujar sang presenter.
Tak hanya enggan memberi restu, orang tua Irfan Hakim bahkan sempat menangis hingga malu keluar rumah gara-gara pose yang dilakukannya di suatu majalah.
Baca Juga: Presiden Jokowi Rencana Ganti Gaji Bulanan Jadi Upah per Jam, Menaker Langsung Sahut Begini
"Sampai orang tua nangis karena saya foto cover majalah berangkulan dengan perempuan. Sampai nangis, sampai malu keluar rumah," kenang Irfan dengan nada sedih.
"Sampai segitunya?" sahut Merry Riana tak percaya.