Meskipun kolaps, saat itu Adian tidak kehilangan kesadaran.
Ia disebut masih bisa melakukan komunikasi meskipun sangat terbatas.
Rahman mengatakan, Adian sangat berterima kasih kepada dokter THT yang memberikannya pertolongan pertama.
Aksi penyelamatan sang dokter diceritakan Adian kepada siapapun yang menjenguknya usai peristiwa tersebut.
"Sehingga di Jakarta dia ingatkan saya, dia ingatkan istrinya, bahwa ada dokter THT yang nolongin dia dalam pesawat Garuda tersebut," ucap Rahman.
Setelah sampai di Palangkaraya, Adian langsung dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah yang letaknya tidak jauh dari bandara.
Saat itulah, pihak keluarga baru diberitahu kondisi kesehatan Adian.
Setelah mendapatkan pertolongan di RS Muhammadiyah, Adian direkomendasikan dirawat di Rumah Sakit Doris Silvanus Palangkaraya.
"Jadi didiagnosa di RS. Muhammadiyah Palangkaraya mengalami serangan jantung berulang," ujar Rahman.
"Tetapi diagnosa di RS. Doris Silvanus agak sedikit berbeda. Disebutkan bahwa ada penurunan tekanan darah yang akut," lanjut dia.