"Kepala sekolah, setelah mendapatkan persetujuan dari siswa dan orangtuanya, membawanya ke penata rambut."
"Dia mendapat potongan rambut yang dipotong pendek, bukan dibotak," kata sebuah pernyataan dari sekolah.
"Dan setelah itu, baik siswa maupun orangtuanya tidak mengeluh (ke pihak sekolah)."
Namun, menurutscreenshotdari posting media sosial, Bi secara luas berbagi secara online, Bi mengeluh tentang tampilan barunya.
Dalam satu posting yang dikeluarkan sehari setelah pemotongan rambut, Bi menulis bahwa dia tidak akan pergi ke sekolah kecuali sang guru meninggal.
Menurut pesan antara guru dan orangtuanya yang dikutip olehModern Express, orangtua Bi bekerjasama dengan guru untuk membujuknya kembali ke sekolah.
"Dia mengatakan dia memiliki potongan rambut yang buruk sehingga dia tidak bisa tampil di depan umum."
"Saya sedang mengusahakannya. Dia keras kepala," tulis satu pesan WeChat yang diyakini berasal dari ayah Bi kepada gurunya.
Sekolah-sekolah China sering dikritik karena disiplin ketatnya yang dikenakan kepada para siswa, termasuk aturan ketat tentang potongan rambut.
Setahun yang lalu, lebih dari 170 siswa laki-laki dari sekolah kejuruan di Shenzhen dilaporkan telah dipaksa untuk memotong rambut sebagai bagian dari program pelatihan militer, memicu kritik publik bahwa sekolah itu tidak sopan.
Terkadang disiplin ketat ini telah menyebabkan tragedi.