Suar.ID - Sebuah unggahan yang mengingatkan untuk tidak menggunakan eskalator yang mati sebagai tangga menjadi perbincangan di media sosial, khususnya Twitter.
Unggahan yang dibagi sebuah akun di Twitter itu berupa video yang memperlihatkan sejumlah pengunjung yang turun menggunakan eskalator yang mati.
Sesaat kemudian, eskalator tersebut terlihat runtuh dan seseorang terjatuh ke dalamnya.
Adapun narasi yang dituliskan sebagai berikut:
"Sekadar mengingatkan, escalator yang mati tidak bisa digunakan sebagai "tangga" ya Kalau 1-2 orang mungkin masih aman, tapi ini udah kelebihan beban. Source: WA group".
Hingga Jumat (13/12/2019), unggahan itu disukai lebih dari 18 ribu pengguna dan dibagikan ulang sebanyak lebih dari 30 ribu kali.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, peristiwa yang terekam dalam video itu terjadi di Stasiun Metro Ayazaga, Istanbul, Turki.
Meski tak terjadi di Indonesia, benarkah eskalator mati yang digunakan sebagai tangga bisa berbahaya?
Kompas.com mengonfirmasi hal ini kepada Kepala Subdirektorat Standardisasi dan Kelembagaan, Dit. Bina Penataan Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Wahyu Kusumosusanto, Jumat (13/12/2019).
Wahyu mengatakan, eskalator mati memang seharusnya tidak digunakan sebagai tangga.
"Kalau ditanya boleh tidak, jawaban saya hitam-putih. Eskalator tidak boleh digunakan oleh manusia berjalan di atasnya saat eskalator tidak berfungsi," ujar Wahyu.
Wahyu menjelaskan, eskalator adalah salah satu transportasi vertical berupa konveyor yang digunakan untuk mengangkut orang yang terdiri dari tangga berpisah yang bisa bergerak ke atas dan ke bawah.
Ia menyebutkan, eskalator mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang digerakkan oleh motor.
"Eskalator didesain sebagai penggerak vertical beban mati maupun beban hidup, tapi bukan untuk menyangga beban dalam posisi eskalator tidak bergerak," kata Wahyu.
Menurut dia, eskalator mati yang dibebani orang berjalan akan berpotensi mengganggu mekanik eskalator tersebut.
Meski demikian, masih ada toleransi penggunaan eskalator mati sebagai tangga jika digunakan oleh 1 orang dalam satu waktu, hingga yang bersangkutan berpindah lantai.
"Bila digunakan secara bersamaan lebih 2 orang, berpotensi mengganggu rangkaian komponen-komponen mekanik dari eskalator tersebut. Dan ini dapat berakibat fatal, runtuh, dan mencelakakan penggunanya," ujar dia.
Wahyu menyarankan, jika eskalator mati atau tidak berfungsi, sebaiknya diberikan peringatan untuk tidak digunakan.
Kepada pemilik gedung yang menggunakan eskalator, ia mengingatkan agar melakukan pemeliharaan dan perawatan rutin sesuai ketentuan atau manual pabrik.
Selain itu, sebaiknya dilakukan pengawasan penggunaan eskalator dalam masa layanan secara intensif.
Baca Juga: Sambil Berurai Air Mata, Eks Cherrybelle Ini Ungkap Rasa Bersalahnya Hamil Duluan Sebelum Nikah
"Yang utama tentu building manager, di mana harus menempatkan penanda atau penghalang untuk tidak menggunakan eskalator," ujar dia.
Mengenai tips aman penggunaan eskalator, Wahyu menekankan, agar eskalator mati sebaiknya tidak digunakan.
Beberapa hal yang juga harus diperhatikan saat menggunakan eskalator, di antaranya:
- Selalu menggunakan alas kaki saat naik eskalator
- Berhati-hati ketika menggunakan rok atau celana yang panjangnya menyentuh lantai eskalator
- Berhati-hati ketika naik eskalator menggunakan high heels
- Jangan bersandar pada handrail
- Tidak membawa benda yang mudah mencair seperti es krim saat menaiki eskalator. Alasannya, tetesan di eskalator dapat mengganggu mekanik eskalator, dan berisiko menimbulkan arus pendek. (Nur Rohmi Aida)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Viral Bahaya Gunakan Eskalator yang Mati sebagai Tangga, Benarkah?