Suar.ID - Nama Ari Askhara kini sedang jadi perbincangan panas publik.
Bagaimana tidak, Dirut Garuda ini tersandung kasus penyelundupan moge dan juga sepeda dengan harga fantastis yang rugikan negara hingga miliaran rupiah.
Kini satu per satu borok Ari Askhara ini diungkapkan oleh orang-orang yang berbeda.
Termasuk dengan skandal asamara yang dimiliki Dirut Garuda ini.
Baru-baru ini terungkap mengenai adanya praktek pelatihan awak kabin yang membuat heran para pramugari senior.
Hal ini diungkapkan oleh pramugari senior maskapai Garuda Indonesia yang bernama Josephine Ecclesia.
Ia mengungkapkan kejanggalan sikap yang dilakukan oleh Ari Askhara ini.
Josephine Ecclesia sendiri mengaku heran dengan kelakuan Dirut Garuda ini.
Ia sering kali masuk ke kelas pramugari hanya untuk mengurus pelatihan para awak kabin.
Kejanggalan kelakuan Ari Askhara ini diungkapkan Jossephine Ecclesia dalam tayangan Indonesia Lawyers Club: Garuda Diserempet Moge, Rabu (11/12).
"Sekelas direksi yang sudah dicopot itu bisa keliling-keliling Garuda Training Center untuk masuk ke kelas pramugari," kata Josephine yang juga menjabat sebagai pengurus IKAGI Garuda Indonesia.
Yosephine juga mengatakan kalau eks Dirut Garuda ini sering menanyakan sebuah pertanyaan yang sama pada para pramugari.
Ia menanyakan apakah pramugari tersebut sudah mengenyam pendidikan untuk awak kabin pesawat Boeing 777.
Untuk diketahui, kelas 777 ini merupakan kelas yang diperuntukan bagi para pramugai dan pramugara agar siap melayani di pesawat first class Boeing 777-300ER yang merupakan pesawat terbaik di kelasnya.
Namun hal yang paling ganjil adalah Ari Askhara ini sering meminta nomor telepon masing-masing pramugari.
"Menanyakan 'kamu sudah karyawan belum?' Kamu sudah sekolah triple seven belum, kamu sudah bisnis kelas belum, habis itu diminta nomor teleponnya," kata Joshepine.
Josephine Ecclesia juga mengungkapkan kalau sikap Ari Askhara ini telah membuat para pramugari menjadi terkotak-kotakkan.
Bahkan diantara awak kabin pun membuat kelompok-kelompok sendiri.
"Ini memunculkan adanya oknum-aknum yang bisa tambah timer rating, triple seven, terbang ke Eropa, terus bisa membuat geng."
"Sampai membuka kelas triple seven, khusus untuk kelasnya dia aja."
"Itu tercipta, 'Oh ternyata direksi kita seperti gini," lanjut Josephine.
Tak cuma itu saja, Josephine juga menceritakan mengenai Garuda Indonesia yang kerap mempekerjakan awak kabinnya secara berlebihan.
Josephine sendiri bahkan merasa bekerja seperti robot yang bekerja dengan sedikit waktu istirahat.
"Seperti sudah publik tahu bahwa Garuda memberikan jam kerja kepada awak kabin seperti robot."
"Penerbangan Melbourne PPP, saat malam hari kita harus kembali lagi ke Jakarta tanpa istirahat malam. Pramugari itu ada standard minimum dan standard service."
"Standard minimum-nya itu 14 jam, kalau kita mau terbang lebih dari 14 jam, ekstra 2 jam harus ditambah satu awak kabin lagi, tapi tolong diperhatikan human fatigue risk-nya," ungkap Josephine.
Terkait dengan hal ini, Ari Askhara belum memberikan tanggapannya.
Berikut ini video pernyataan Josephine Ecclesia: