Suar.ID -Kebijakan baru Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, menghapus Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN),tentu saja membuat anak-anak sekolah dan orangtuanya gembira.
Karena memangselama ini UN atau USBN menjadihal yangmenakutkan bagi para siswa.
Namun penghapusan UN bagi para siswa sekolahan tidak membuat semua pihak senang.
Salah satunya adalah mantan Presiden RI Jusuf Kalla.
Mengenaipenghapusan UN dan USBN ini, secara terang-terangantidak membuat mantan Presiden Jusuf Kalla gembira.
Karena, penghapusan UN dan USBN membuat pengukuran atau tolak ukur kualitas pendidikan di Indonesia menjadi sulit dilakukan.
Melansir dari Kompas.com, Jusuf Kalla mengatakan UN masih relevan sebagai alat tolak ukur kualitas pendidikan di Indonesia.
"UN masih relevan diterapkan," kata Jusuf Kalla usai menerima penganugerahan doktor honoris causa di bidang penjaminan mutu pendidikan dari Universitas Negeri Padang, Kamis (5/12/2019).
Jusuf Kalla mengatakan jika UN dihapuskan maka pendidikan Indonesia akan kembali seperti sebelum tahun 2003 dimana UN belum diberlakukan.