Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Gara-Gara Ngeprank Ojol, Seorang Pria yang Diduga Youtuber Kena Tempeleng Driver: Salah Orang Ngana Bos!

Aditya Eriza Fahmi - Rabu, 11 Desember 2019 | 16:15
Gara-Gara Ngeprank Ojol, Seorang Pria yang Diduga Youtuber Kena Tempeleng Driver: Salah Orang Ngana Bos!
Kolase: Facebook/Hamiem Alambara

Gara-Gara Ngeprank Ojol, Seorang Pria yang Diduga Youtuber Kena Tempeleng Driver: Salah Orang Ngana Bos!

Suar.ID -Belum lama ini sebuah video menjadi viral di media sosial.

Dalam video ini nampak seorang pemuda tengah dipukul oleh salah seorang mitra ojek online.

Video ini mulai beredar di media sosial pada Senin (9/12).

Dalam video berdurasi 52 detik itu, pihak pengunggah bernama Hamiem Alambara melengkapi dengan narasi yang menyebutkan bahwa lokasi pemukulan itu terjadi di Manado.

Baca Juga: Kabur dari Rumah Sakit, Pasien RSJ ini Malah Jadi Korban Kekerasan Security, Inilah 4 Hak Pasien ODGJ

Selain itu, mitra ojek online itu memukul pemuda yang ada dalam mobil dikarenakan dugaan prank.

"Koran Manado Seorang YouTuber Kena Tempeleng Karna Nge Prank Ojol," tulis Hamiem dalam unggahannya.

Hingga kini postingan tersebut telah direspons sebanyak 6.247 kali dan telah dibagikan sebanyak 4.503 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

Baca Juga: Kisah Kakek 62 Tahun Mantan Tukang Becak, Kayuh 10,7 Ribu Kilometer Demi Impiannya Ke Tanah Suci, Netizen: Bayangkan Pahala yang Didapat Setiap Putaran Rodanya

Penjelasan Go-Jek

Menanggapi hal itu, Head of Regional Corporate Affairs Go-Jek gor East Indonesia, Mulawarman menyampaikan bahwa kejadian tersebut benar terjadi di Manado.

"Benar, kejadian di Jalan Lumintut Teling Bawah, Manado," ujar Mulawarman saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (11/12/2019).

Ia menjelaskan bahwa peristiwa pemukulan tersebut sudah berlangsung cukup lama, yakni pada 14 November 2019 pukul 23.00 WITA.

Sementara itu, Mulawarman menjelaskan bahwa pemicu adanya kekerasan yang dilakukan mitra Go-Jek diindikasi adanya order fiktif.

Baca Juga: Galih Ginanjar Telah Menoreh Luka pada Darah Dagingnya Sendiri, Fairuz Akui Tak Bisa Memaafkan: 'Faaz Suka Tiba-Tiba Nangis'

"Saya dapat informasi bahwa ini benar terjadi di Manado, lebih ke arah order fiktif, modusnya order fiktif," kata dia.

Menurutnya, pemuda alias pemesan ini telah beberapa bulan lalu melakukan order fiktif.

Tindakan ini tidak hanya berdampak apes bagi pihak Go-Jek saja, melainkan pada platform jasa antar lainnya.

Mulawarman menjelaskan, kronologi order fiktif yang dilakukan pemuda tersebut yakni, pemesan melakukan order di dalam mobil.

Baca Juga: Wah Dijamin Bikin Senang Mantan Koruptor Nih, MK Putuskan Eks Koruptor Boleh Ikut Pilkada dengan Syarat Ini

Kemudian, ia berpindah-pindah lokasi dan mengakibatkan kerancuan lokasi pemesanan.

Selain itu, Mulawarman mengisahkan bahwa pemuda tersebut juga menyarankan teman-temannya untuk melakukan order fiktif.

"Jadi tidak hanya oknum ini, tapi dia juga menyugesti teman-temannya untuk melakukan hal yang sama," katanya lagi.

Adapun perilaku prank ini, diduga karena banyaknya YouTuber yang melakukan keisengan tersebut demi meningkatkan view pada kontennya.

Baca Juga: Sempat Berniat Akhiri Hidupnya Karena Putus Cinta, Artis Cantik Ini Ungkapkan Sering Alami Kejadian Mistis: Punggung Aku Pernah Dirajah

Sehingga hal tersebut ditiru oleh masyarakat luas.

Namun, Mulawarman menjelaskan bahwa tindakan prank yang dilakukan pelaku tidak bermodus ke sosial media.

"Tujuannya memang belum diketahui seperti apa, investigasi masih terus dilakukan," ujar dia.

Baca Juga: Gagal Melenggang ke Senayan hingga Kini Harus Jualan Minuman, Roy Kiyoshi Ungkap Sosok Artis Cantik Ini Pernah Berniat Bunuh Diri Karena Hal Ini

Timbul keresahan

Di sisi lain, prank terkait pemesanan palsu atau order fiktif ini menimbulkan keresahan bagi mitra ojek online.

Pasalnya, mitra ojek online mengalami kerugian baik dari segi materi maupun waktu.

"Kita rugi secara materi maupun non-material, waktu mitra terbuang-buang, terus juga mereka menjadi tidak efektif bekerja," ungkap Mulawarman.

Ia menyampaikan bahwa pekerjaan sebagai mitra ojek online merupakan mata pencaharian utama mereka.

Baca Juga: Keji! Ngaku Lapar, Pria ini Penggal Seorang Wanita, Bawa Pulang Kepalanya kemudian Otaknya Dimakan dengan Nasi!

Terkait adanya pemukulan tersebut, Mulawarman mengakui bahwa tindakan itu salah.

Dia mengaku, mitranya tersebut merasa kesal begitu tahu pelaku order fiktif yang selama ini menjadi "buronan" bagi sejumlah mitra ojek online.

Lantas, ia melayangkan tamparan pada pemuda tersebut.

"Karena yang menemukan pelakunya adalah mitra kita sendiri, secara klimaks mungkin terbawa emosi sampai melakukan pemukulan itu," ujar Mulawarman.

Baca Juga: Menteri Penggantinya Akan Lakukan Eskpor Benih Lobster, Susi Pusjiastuti Pun Akhirnya Buka Suara: Astagfirullah, Karunia Tuhan Tidak Boleh Kufur Nikmat!

"Kita sangat keras untuk melakukan main hakim sendiri, karena kita tahu kalau secara hukum itu sebenarnya ada UU yang mengatur bahwa order fiktif merupakan tindakan kriminal," lanjut dia.

Sebelumnya, pihak Go-Jek telah menangkap beberapa pelaku order fiktif yang beredar di Jakarta dan Semarang.

Mulawarman menyampaikan bahwa di Semarang terdapat order fiktif, yakni memesan makanan dalam jumlah banyak.

Edukasi

Meski banyak dibicarakan oleh masyarakat luas, pihak Go-Jek mengaku telah mengedukasi mitranya yang melakukan kekerasan terhadap pelaku order fiktif agar tidak main hakim sendiri.

Baca Juga: Nyali Ciut, Tak Hanya ingin 'Suap' Fairuz dan Sonny Septian, Trio Ikan Asin juga Coba Menyogok Sosok ini untuk Berdamai

Selain itu, mitra ojek online tersebut juga telah dipertemukan dengan orangtua pemuda tersebut dan membicarakan masalah itu dengan baik-baik.

"Yang pasti kita juga saat ini akan mencoba lebih kenceng untuk menyisir pelaku-pelaku order fiktif ini," ujar Mulawarman.

Menilik tindakan kekerasan yang dilakukan mitra Go-Jek, Mulawarman menyebut bakal ada sanksi yang diterima bagi mitranya.

Sanksi dari Surat Peringatan (SP) 1,2,3 dan pemutusan mitra jika telah melakukan kesalahan yang fatal.

Baca Juga: Jokowi Akan Terapkan Hukum Mati bagi Koruptor, Anggota DPR ini Malah Berikan Pernyataan Mengejutkan: Kalau Cuma 100 Juta Ngapain Dihukum Mati, Kasihan Kan Masih Bisa Bertobat

Meski sudah dipertemukan dengan keluarga pelaku order fiktif, ia berharap kejadian tersebut dapat mejadi pembelajaran sekaligus efek jera bagi masyarakat luas.

Harapannya tidak ada lagi prank kepada ojek online.

"Kita ingin edukasi bahwa order fiktif ini ada UU yang mengatur dan mengarah ke kriminalitas kita bisa pidanakan," imbuhnya.

Baca Juga: Penyelundupan Harley hanyalah Sebagian Kecil dari Masalah yang Ditimbulkan oleh Ari Askhara, Setahun Menjabat Menjadi Dirut yang Menghancurkan Nama Baik Garuda Indonesia, Begini Rentetan Masalahnya

(Retia Kartika Dewi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Video Driver Go-Jek Pukul Seorang Pemuda Diduga Pelaku Order Fiktif".

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x