"Jadi tidak hanya oknum ini, tapi dia juga menyugesti teman-temannya untuk melakukan hal yang sama," katanya lagi.
Adapun perilaku prank ini, diduga karena banyaknya YouTuber yang melakukan keisengan tersebut demi meningkatkan view pada kontennya.
Sehingga hal tersebut ditiru oleh masyarakat luas.
Namun, Mulawarman menjelaskan bahwa tindakan prank yang dilakukan pelaku tidak bermodus ke sosial media.
"Tujuannya memang belum diketahui seperti apa, investigasi masih terus dilakukan," ujar dia.
Timbul keresahan
Di sisi lain, prank terkait pemesanan palsu atau order fiktif ini menimbulkan keresahan bagi mitra ojek online.
Pasalnya, mitra ojek online mengalami kerugian baik dari segi materi maupun waktu.
"Kita rugi secara materi maupun non-material, waktu mitra terbuang-buang, terus juga mereka menjadi tidak efektif bekerja," ungkap Mulawarman.
Ia menyampaikan bahwa pekerjaan sebagai mitra ojek online merupakan mata pencaharian utama mereka.