Bahkan, belakangan suaminya telah menyuruhnya untuk mengurus cerai sendiri.
Penderitaan Dina semakin tak karuan karena ia pun terhimpit masalah ekonomi.
"Untuk makan sehari-hari kadang ada kadang enggak gitu saya harus ngurus cerai sendiri," ungkap Dina.
Kini, Dina berharap bisa membesarkan anaknya dalam kondisi yang layak.
Pasalnya, selama ini ia tinggal di sebuah rumah petak berukuran 2x6 dengan sewa Rp 500 per bulan yang di dalamnya banyak terdapat tikus.
Kondisi tersebut membuat ia khawatir anaknya digigit tikus, juga trauma karena sebelumnya ia mengalami hal itu saat hamil.
"Saya waktu hamil dua kali digigit tikus," katanya.
Dina berharap Pemerintah Kota Surabaya bahkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendengar keluhannya.
"Ingin anak saya terjamin. Agar lekas sembuh," harapnya.
Apalagi kini sang anak masih dalam masa rawat jalan.