"Kecenderungan menurunnya nilai sensitifitas kita ini sejalan dengan perkembangan nilai dangkal dalam masyarakat kita. Orang amat jarang bertindak sesuai dengan nilai idealnya. Dicari akar filosofisnya. Jadi lebih cenderung enggan untuk berpikir lebih tinggi," ucapnya saat dikonfirmaai, Selasa (26/11/2019).
Lanjut, Nia menuturkan fenomena seperti ini sebenarnya bisa saja tidak berkembang ketika adanya koreksi dari masyarakat sejak awal.
"Saya kira, fenomena demikian tidak akan berkembang jika misalnya ada koreksi dari masyarakat kita, untuk menyadari bahwa kultur dangkal itu tidak perlu," sambungnya.
Selain itu, jika dilihat dari kultur masyarakat Indonesia yang memiliki sensitifitas tinggi, Nia pun meyakini jika hal ini seharusnya bisa tak berkembang.
Untuk itu, Nia pun berpesan agar tiap individu menyesuaikan sikapnya, terlebih ketika berada di depan publik.
"Nilai sensitifitas/empati atau nilai-nilai luhur bangsa ini perlu dikembangkan kembali seperti tepa selira atau tenggang rasa. Sehingga ketika bertindak di depan publik baik itu artis atau figur publik lainnya, tidak keliru atau sesuai dengan tuntunan nilai bangsa ini," tandasnya.
Siap-siap dipantau Ditjen Pajak RI
Marak artis pamer saldo ATM, Raffi Ahmad hingga Ria Ricis siap-siap dipantau Ditjen Pajak.
Adanya fenomena artis dan youtuber pamer saldo ATM ternyata tak hanya menarik minat masyarakat luas, namun juga Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak.
Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo mengatakan, dalam proses pemungutan pajak, otoritas fiskal tak memandang profesi atau dari mana pendapatan wajib pajak berasal.