Suar.ID - Setiap orang tidak bisa memilih seperti apa mereka dilahirkan.
Begitu pun anak perempuan cantik yang satu ini. Ia dilahirkan dengan sown syndrome dan tidak bisa menolak.
Maka dilahirkan dengan kondisi tersebut tentu bukanlah salahnya.
Namun, apa yang menimpanya sungguh menyayat hati.
Dilansir dari Good Times (26/11/2019), Bayi perempuan di Italy bernama Alba ini ditinggalkan oleh ibunya sendiri karena dilahirkan dengan down syndrome.
Alba
Kemalangannya tak berhenti sampai di situ saja, karena setelahnya bayi yang belum tahu apa-apa itu juga ditolak oleh 20 keluarga lainnya.
Tampaknya baik sangng ibu maupun 20 orang lainnya menolak bayi mungil itu karena membutuhkan perawatan dan perhatian ekstra.
Hingga pada suatu hari datang malaikat tak bersayang untuk Alba.
Seorang pria asing bernama Luca datang ke hidup Alba sebagai keluarganya.
Tak seperti ibu kandung Alba sendiri atau orang-orang lainnya, Luca tak keberatan dengan kondisi bayi tersebut.
Luca sendiri merupakan seseorang yang memang telah banyak terlibat dalam beberapa program layanan sosial.
Pria ini menyadari betapa berartinya kehadiran orang-orang yang mau menerima anak seperti Alba untuk menjadi bagian keluarga.
Pengalaman itu juga yang membuat Luca yakin bisa merawat Alba.
Luca dan Alba
"Sejak saya berusia 14 tahun, saya telah menjadi sukarelawan dan bekerja dengan para penyandang cacat sehingga saya merasa memiliki pengetahuan dan pengalaman yang tepat untuk melakukannya," kata Luca.
Luca pun mengungkapkan betapa ia bahagia bisa mengadopsi Alba.
"Ketika saya pertama kali memeluknya, saya diliputi oleh sukacita. Saya merasa dia adalah putri kandung saya," katanya.
Luca menuturkan jika menggendong Alba adalah pengalaman pertamanya menggendong bayi yang baru lahir.
Meski begitu justru setelah menggendong Alba, keyakinan Luca untuk mengadopsinya makin kuat.
"Itu pertama kalinya aku menggendong bayi yang baru lahir. Sebelum saat itu, saya selalu takut, ketika pertama kali memegang Alba, saya tahu saya siap menjadi ayahnya," katanya.
Meski begitu, bukan berarti perjalanan Luca mengadopsi Alba berjalan lancar.
Ternyata ada satu hal besar yang hampir menghalanginya untuk menjadikan Alba keluarganya.
Yaitu terkait identitasnya sebagai pria homoseksual, yang telah menjadi lajang setelah hubungan 11 tahun.
Maka tidak mudah baginya untuk mengadopsi Alba karena umumnya agen adopsi lebih menyukai keluarga tradisional.
Dan justru sebaliknya, Luca sama sekali bukanlah orangtua konvensional.
Namun, berkat tekadnya yang kuat, kini ia bisa bersama anak perempuan mungil itu.
Meskipun benar bahwa anak-anak dengan Sindrom Down membutuhkan perhatian khusus dan perhatian ekstra, Luca mengatakan bahwa dia merasa diberkati karena memiliki kesempatan untuk menjadi ayah Alba.
“Dia membawakan saya kebahagiaan dan rasa kepuasan. Saya bangga menjadi ayahnya, ”katanya.
Beruntungnya Alba mendapatkan ayah yang begitu tulus menyayanginya setelah mengalami banyak penolakan yang begitu memilukan.