Follow Us

Bocor, Begini Cara China 'Cuci Otak' Muslim Uighur Menurut Dokumen Ini, Mereka yang Ditahan Juga Jadi Subjek Penyiksaan Psikologis

Moh. Habib Asyhad - Senin, 25 November 2019 | 15:15
Aksi kekerasan polisi China terhadap muslim Uighur
ISTIMEWA

Aksi kekerasan polisi China terhadap muslim Uighur

Direktur Human Rights Watch di China, Sophie Richardson, mengatakan, dokumen bocor itu seharusnya bisa digunakan oleh jaksa.

"Ini merupakan potongan bukti penting mengenai dokumentasi pelanggaran HAM yang menjijikkan," kata Richardson.

Dia menuturkan, mereka yang ditahan dijadikan subyek penyiksaan psikologis.

Sebab, mereka tak tahu bakal berapa lama di sana.

Memo itu menunjukkan bagaimana para tahanan baru dilepaskan jika menunjukkan perubahan dalam perilaku, bahasa, hingga kepercayaan.

"Tunjukkan betapa berbahayanya bagi para siswa mengenai ilegal, berbahaya, dan jahatnya perilaku masa lalu mereka," ujar memo itu.

Ben Emmerson QC, pengacara HAM sekaligus penasihat Kongres Uighur Dunia, berujar bahwa kamp itu berusaha mengubah identitas seseorang.

"Sangat sulit tak melihatnya sebagai sebagai skema cuci otak massal yang didesain dan diarahkan ke keseluruhan etnis," papar Emmerson.

Dia menegaskan, kamp penjara itu secara khusus digunakan untuk menyapu Muslim Uighur dari Xinjiang sebagai bagian kultural yang berbeda di bumi ini.

Kamp rahasia China Dalam dokumen bocor itu, setiap penghuni bakal mendapat poin jika menunjukkan perubahan perilaku, studi, hingga disiplin.

Sistem punishment-and-reward itu dilakukan untuk menentukan tahanan mana yang boleh bertemu keluarganya atau dilepaskan.

Mereka baru dipertimbangkan untuk dibebaskan setelah empat anggota Partai Komunis China melihat perubahan dalam diri mereka.

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest