Menurut dia, nada bicaranya memang tinggi.
Sebab ia seorang dosen.
"Saya tidak marah, ya gini emang suara saya. Jadi setiap saya ngomong, mereka ngomong jorok. Itu sebenernya saya ngerti, mereka kan pemain teater."
"Terus saya bilang ini mau dilanjutkan diskusi atau enggak mau dilanjutkan diskusi," cerita Dadang.
Setelah itu, Dadang pun menghampiri para seniman dan membicarakannya dengan baik-baik.
"Terus saya datengin, mau dirangkul. Saya bilang, 'Ya sudah pelukan, pelukan aja', terus dia marah," kata Dadang.
Namun, hal itu tak berlangsung lama. Dadang dan para seniman itu akhirnya berdamai kembali. Bahkan, Dadang sempat mendengarkan mereka membacakan deklarasi penolakan terkait rencana revitalisasi TIM.
"Setelah itu mereka membuat deklarasi menolak revitalisasi TIM."
"Kan emang mereka tinggal di situ ya jadi mereka menolak adanya revitalisasi. Tapi setelah acara itu kami foto-foto, selfie, ketawa-ketawa kok," katanya.
Mendapat Pujian