Follow Us

Penuh Pertaruhan Nyawa agar si Jabang Bayi Lahir Selamat, Ini Alasan kenapa Tiap Ibu yang Melahirkan secara Sesar Pantas Diberi Gelar Pahlawan

Moh. Habib Asyhad - Sabtu, 16 November 2019 | 13:15
Gibran mendampingi sang istri Selvi Ananda setelah melahirkan secara sesar.
Foto milik Agus Suprapto, fotografer pribadi Presiden Jokowi untuk Tribunnews.com

Gibran mendampingi sang istri Selvi Ananda setelah melahirkan secara sesar.

Dibandingkan melahirkan normal, perjuangan menyusui ibu yang melahirkan secara sesar lebih berat.

Ini karena saat melahirkan sesar, ibu tak bisa segera bertemu dengan bayi, sehingga interaksi antara ibu dan bayi kemungkinan tertunda.

Sebuah penelitian yang dimuat di BMC Pregnancy and Childbirth pada April 2016 lalu memperlihatkan, ibu yang melahirkan sesar secara terencana cenderung menyatakan tidak ingin menyusui, sehingga tidak menjalani inisiasi menyusu dini (IMD) segera setelah melahirkan.

Rendahnya angka IMD ini disertai dengan meningkatnya risiko mama mengalami kesulitan saat menyusui nantinya.

Ya banyak ibu yang melahirkan secara sesar berhasil menyusui. Tapi ingat mereka harus berjuang keras dan tanpa kenal lelah, agar ia dapat memberikan makanan terbaik buat si kecil.

Lebih dari itu, banyaknya luka yang dialami, darah yang keluar, jahitan panjang yang harus mereka hadapi, serta nyeri berkepanjangan usai melahirkan membuat ibu yang melahirkan secara sesar layak mendapatkan predikat pahlawan.

Luka-luka itu tidak cepat mengering, bahkan membekas sampai bertahun-tahun. Biarlah semua itu menjadi tanda, betapa besar perjuangan ibu-ibu yang melahirkan secara sesar. (Saeful Imam/Tabloid Nakita)

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest