Follow Us

Penuh Pertaruhan Nyawa agar si Jabang Bayi Lahir Selamat, Ini Alasan kenapa Tiap Ibu yang Melahirkan secara Sesar Pantas Diberi Gelar Pahlawan

Moh. Habib Asyhad - Sabtu, 16 November 2019 | 13:15
Gibran mendampingi sang istri Selvi Ananda setelah melahirkan secara sesar.
Foto milik Agus Suprapto, fotografer pribadi Presiden Jokowi untuk Tribunnews.com

Gibran mendampingi sang istri Selvi Ananda setelah melahirkan secara sesar.

Sebuah studi dari Canadian Medical Association Journal pada Maret 2007 menyebutkan, beberapa risiko yang mesti dihadapi sang ibu saat memilih sesar antara lain hematoma pada luka bekas operasi, yang secara otomatis dapat memperpanjang masa perawatan Ibu di rumah sakit.

Studi lain yang dimuat di jurnal Current Women’s Health Review pada Mei 2013 menambahkan menambahkan bahwa risiko luka di kantong kemih sebagai salah satu jenis cedera yang paling sering terjadi pada persalinan sesar.

2. Gangguan venous thromboembolism (VTE) pascamelahirkan.

Studi yang dimuat di jurnal CHEST pada September 2016 memperlihatkan, ibu yang menjalani persalinan sesar empat kali lipat lebih besar kemungkinan mengalami gangguan pembuluh darah VTE, yang dipicu oleh faktor pembekuan darah yang tidak normal.

Tingginya prevalensi ini dibandingkan dengan angka kejadian pada ibu yang melahirkan secara normal.

“Persalinan sesar itu sendiri merupakan faktor risiko independen terhadap kemungkinan terjadinya VTE di periode pascamelahirkan. Dalam masa kritis ini, ibu yang melalui persalinan sesar dapat mengalami proses pembekuan darah yang lebih aktif dibandingkan mama yang melahirkan secara normal. Sekitar 3 kasus VTE dapat terjadi untuk setiap 1.000 persalinan sesar,” kata peneliti utama Marc Blondon dari Divisi Angiology and Hemostasis, Geneva University Hospitals, Jenewa, Swiss.

3. Berjuang melahirkan sendiri

Operasi melahirkan sesar sama dengan operasi bedah lainnya, penuh sayatan, darah, dan operasi yang memakan waktu lama.

Bolehlah ibu yang melahirkan normal senang karena saat melahirkan, ada suami yang mendampingi. Ibu bisa menjerit, mencakar suami, atau memegang tangannya erat-erat.

Tapi mereka yang melahirkan sesar harus melahirkan tanpa orang terdekat yang menemani, hanya ada dokter dan perawat. Semua dilakukan demi sang buah hati yang akan dilahirkannya.

Ilustrasi bayi lahir sesar
Freepik

Ilustrasi bayi lahir sesar

4. Perjuangan menyusui lebih berat

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya

Latest