Aleng mengungkapkan, sekitar Juni sampai Agustus 2014, anaknya masuk Rumah Sakit Umum Daerah Ben Mboi, dan terus melakukan pemeriksaan hingga tahun ini.
"Selama perawatan dan pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Ben Mboi Ruteng menggunakan kartu BPJS, hanya biaya transportasi dan biaya lain dari Kampung Sola, Manggarai Timur, hingga ke rumah di Kabupaten Manggarai dengan menempuh waktu 3 jam harus menggunakan uang pribadi. Saya seorang petani yang berpenghasilan pas-pasan saja," ujar dia.
Yang membuat Aleng sedih dan khawatir adalah anaknya tidak dapat bersekolah seperti anak-anak lainnya akibat penyakit itu.
Ia juga khawatir dengan masa depan anaknya.
Anaknya juga tidak lagi bisa bermain jauh dengan teman-teman sekampungnya.
"Saya menginginkan agar anak saya bisa masuk sekolah lagi demi masa depannya, namun sakit yang dialaminya membuat anak saya tak sanggup duduk berjam-jam atau bermain dengan teman di sekolah hingga anak saya sendiri berhenti sekolah," kata dia.
Aleng berharap ada yang berbaik hati untuk menolong sakit yang diderita anaknya itu agar dapat kembali sekolah.
"Tolong, Pak, bantu anak saya agar kembali sekolah seperti biasanya demi masa depannya sendiri. Saya seorang petani yang berpenghasilan pas-pasan saja," ungkap Aleng.