Namun, Nopi dan Yudi memaksanya untuk segera menjerat korban hingga tewas.
Setelah itu, tersangka Aci lalu memberikannya uang Rp 4 juta sebagai upah telah membunuh korban.
Uang hasil pembunuhan itu pun digunakan Ilyas untuk mabuk-mabukan.
"Semua uangnya saya habiskan foya-foya. Beli minum, tidak saya berikan ke keluarga," ujarnya tertunduk menyesal.
Diberitakan sebelumnya, setelah dilaporkan menghilang dan menjadi korban penculikan selama 17 hari, Aprianita (50) seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian PU Balai Besar Jalan dan Jembatan wilayah V Satker Metropolis Palembang, ditemukan tewas mengenaskan dengan tubuh dicor, Jumat (25/10/2019).
Informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula pada (9/10/2019), pihak keluarga korban membuat laporan jika Aprianita telah menjadi korban penculikan.
Setelah mendapatkan laporan itu, petugas lalu melakukan penyelidikan dengan memeriksa beberapa saksi.
Setelah mendapatkan petunjuk, petugas melakukan penggalian di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pembunuh PNS Kementerian PU yang Jenazahnya Dicor Dalam Makam: Tidak Ada Pilihan, Saya Dipaksa