"Aku berusaha berenang menjauh, tetapi Evans hanya terdiam. Dia terlihat sangat ketakutan. Aku mencoba kembali meraihnya, namun tiba-tiba aku berada di tenggorokan kuda nil lagi, tapi kali ini kakiku turun ke tenggorokannya dan dia mulai melemparkan aku lagi," kata Templer.
Templer mencoba mengambil pistolnya yang ada di saku celana, tetapi kuda nil mengoambang-ambingkannya begitu kuat sehingga ia tidak bisa meraihnya.
Ketika kuda nil memuntahkannya untuk kedua kalinya, ia naik ke udara dan mencoba berenang, tetapi ia diserang lagi.
"Aku melihat di bawah lengan dan aku melihat kuda nil dengan mulut terbuka lebar. Taringnya merobek tubuhku dan sekarang kaki saya menggantung dari satu sisi mulutnya dan lengan, kepala serta bahuku berada di bagian luar," ujarnya.
Kuda nil itu menyelam hingga 8 kaki dengan Templer terjebak di rahangnya dalam kondisi berdarah deras.
"Aku melihat darahku keluar dan aku berpikir apakah aku akan mati kehabisan darah atau apakah aku akan tenggelam," ujar Templer.
Tetapi kuda nil itu kemudian melonjak ke permukaan dan memuntahkannya lagi.
Dia akhirnya diselamatkan oleh seorang pemandu wisata bernama Mack, yang menyeretnya ke batu dan mencoba menghentikan darahnya keluar.
Ia akhirnya selamat, meskipun harus kehilangan satu lengannya.
Teman pemandunya, Evans, tidak dapat diselamatkan, dan jasadnya ditemukan beberapa hari setelah kejadian.