Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Perjuangan Seorang Ibu Penderita Kanker Payudara Ganas, Pertaruhkan Nyawa Demi Lahirkan Anaknya

Rahma Imanina Hasfi - Minggu, 20 Oktober 2019 | 07:30
Perjuangan seorang ibu yang menderita kanker payudara ganas melahirkan seorang bayi yang terlahir dengan selamat
The Sun

Perjuangan seorang ibu yang menderita kanker payudara ganas melahirkan seorang bayi yang terlahir dengan selamat

Suar.ID - Seorang wanita berusia 36 tahun, menolak saran dokter untukmenggugurkan kandungannya karena terlalu beresiko.

Sebab ia didiagnosis menderita kanker payudara langka selama kehamilannya.

Dengan kanker yang diidapnya, ia bisa saja kehilangan nyawanya sendiri ketika akan melahirkan bayinya nanti.

Baca Juga: 7 Fakta Medina Zein, Adik Ipar Sarah Azhari yang Laporkan Irwansyah atas Dugaan Penggelapan Dana Miliaran, Ternyata Punya Banyak 'Pabrik Uang'!

Dikutipdari The Sun, dokter mengklaim bahwa ia masih bisa menyelamatkan nyawanya sendiri karena ia terlalu muda dan mengandung anak baginya adalah hidup dan mati.

Saat itu, kandungan wanita bernama Jade tersebut, baru berusia beberapa minggu ketika ia merasakan benjolan keras di salah satu payudaranya.

Staf medis awalnya percaya bahwa benjolan itu tidak berbahaya.

Mereka mengira benjolan tersebut dikarenakan hormon-hormon yang ia miliki dan bukan kanker bahaya.

Baca Juga: Bobol Dana Rp 124 Miliar Milik Seorang Pengusaha, Pelaku Kerap Hadiahkan Mobil untuk Temannya yang Berulang Tahun

Hasil tes kemudian mengungkapkan Jade menderita kanker payudara triple-negative stadium 2.

Tanpa jaminan bahwa perawatan kanker tidak akan menganggu kehamilan, Jade mengatakan dia tidak tahu harus berbuat apa.

"Saat itulah sesuatu muncul di dalam diriku. Saya ingin menjaga bayi saya karena saya tidak akan membiarkan orang asing mengatur nasib saya dan anak saya," ujar Jade, melansir dari ktla.com, Kamis (17/10/2019).

Saat itulah, ia akhirnya memutuskan mencari perawatan di Loma Linda.

Baca Juga: Kisah Nenek Siti dan Saimah, Kakak Beradik Tuna Netra yang Hanya Hidup Berdua di Gubuk Reot Peninggalan Orangtua Mereka

"Jantungnya berdetak. Aku bisa merasakannya di dalam. Dia berjuang untuk hidup, jadi aku juga harus bertahan," kata Jade.

Jade pun menjalani lumpektomi, yang sangat beresiko bagi bayinya, juga beberapa kali kemoterapi di Pusat Kanker Universitas Loma Linda.

"Melakukan kemoterapi adalah hal yang sulit bagi siapa pun, dan kami melakukan yang terbaik untuk mendukung pasien kami dengan segala cara di Pusat Kanker Universitas Loma Linda," kata dokter Gayathri Nagaraj spesialis kanker payudara.

"Dengan kondisi Jade, kami harus berhati-hati dan waspada dua kali lipat untuk memastikan keselamatan pasien dan bayinya," sambungnya.

Baca Juga: Hanya Sebentar Seorang Ibu Lengah, Dia Harus Menerima Kenyataan Pahit saat Sang Anak yang Masih Balita Meninggal Dunia Usai Jatuh dari Lantai 7 Rusunawa

Setelah melakukan operasi, kemoterapi, dan empat bulan kekhawatiran, Jade akhirnya melahirkan 'anak ajaibnya', Bradley, pada bulan Juli.

Dan tubuh Jade pun merespon dengan sangat baik pengobatan penyakit kankernya itu.

"Jade akan menyelesaikan tahap terakhir terapinya pada akhir November, tetapi dia bersyukur memiliki putranya," kata salah satu pejabat di tempat Jade menjalani perawatan.

"Dokternya yakin dia akan bebas kanker pada akhir perawatannya," sambungnya.

Dari hasil scan yang dilakukan akhir bulan lalu, tidak menunjukkan tanda-tanda kanker telah menyebar.

"Adalah nyata untuk mengingat bahwa kehamilan saya memiliki unsur ketakutan yang luar biasa," kata Devis.

"Aku diberkati ketika aku melihat anakku, dan aku tidak bisa meminta lebih dari itu," ujar Jade.

Source : The Sun ktla.com

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x