Suar.ID - Seorang wanita berusia 36 tahun, menolak saran dokter untukmenggugurkan kandungannya karena terlalu beresiko.
Sebab ia didiagnosis menderita kanker payudara langka selama kehamilannya.
Dengan kanker yang diidapnya, ia bisa saja kehilangan nyawanya sendiri ketika akan melahirkan bayinya nanti.
Dikutipdari The Sun, dokter mengklaim bahwa ia masih bisa menyelamatkan nyawanya sendiri karena ia terlalu muda dan mengandung anak baginya adalah hidup dan mati.
Saat itu, kandungan wanita bernama Jade tersebut, baru berusia beberapa minggu ketika ia merasakan benjolan keras di salah satu payudaranya.
Staf medis awalnya percaya bahwa benjolan itu tidak berbahaya.
Mereka mengira benjolan tersebut dikarenakan hormon-hormon yang ia miliki dan bukan kanker bahaya.
Hasil tes kemudian mengungkapkan Jade menderita kanker payudara triple-negative stadium 2.
Tanpa jaminan bahwa perawatan kanker tidak akan menganggu kehamilan, Jade mengatakan dia tidak tahu harus berbuat apa.
"Saat itulah sesuatu muncul di dalam diriku. Saya ingin menjaga bayi saya karena saya tidak akan membiarkan orang asing mengatur nasib saya dan anak saya," ujar Jade, melansir dari ktla.com, Kamis (17/10/2019).
Saat itulah, ia akhirnya memutuskan mencari perawatan di Loma Linda.
"Jantungnya berdetak. Aku bisa merasakannya di dalam. Dia berjuang untuk hidup, jadi aku juga harus bertahan," kata Jade.
Jade pun menjalani lumpektomi, yang sangat beresiko bagi bayinya, juga beberapa kali kemoterapi di Pusat Kanker Universitas Loma Linda.
"Melakukan kemoterapi adalah hal yang sulit bagi siapa pun, dan kami melakukan yang terbaik untuk mendukung pasien kami dengan segala cara di Pusat Kanker Universitas Loma Linda," kata dokter Gayathri Nagaraj spesialis kanker payudara.
"Dengan kondisi Jade, kami harus berhati-hati dan waspada dua kali lipat untuk memastikan keselamatan pasien dan bayinya," sambungnya.
Setelah melakukan operasi, kemoterapi, dan empat bulan kekhawatiran, Jade akhirnya melahirkan 'anak ajaibnya', Bradley, pada bulan Juli.
Dan tubuh Jade pun merespon dengan sangat baik pengobatan penyakit kankernya itu.
"Jade akan menyelesaikan tahap terakhir terapinya pada akhir November, tetapi dia bersyukur memiliki putranya," kata salah satu pejabat di tempat Jade menjalani perawatan.
"Dokternya yakin dia akan bebas kanker pada akhir perawatannya," sambungnya.
Dari hasil scan yang dilakukan akhir bulan lalu, tidak menunjukkan tanda-tanda kanker telah menyebar.
"Adalah nyata untuk mengingat bahwa kehamilan saya memiliki unsur ketakutan yang luar biasa," kata Devis.
"Aku diberkati ketika aku melihat anakku, dan aku tidak bisa meminta lebih dari itu," ujar Jade.