Namun takdir berkata lain. Ia tidak tertolong dan meninggal dunia.
Meski tentunya terpukul atas kejadian yang menimpa putranya, keluarga korban mengaku sudah legowo.
"Sudah dibawa keluarga korban balitanya, keluarga juga menganggap ini sebagai musibah," terang Supri.
Korban pun langsung dimakamkan sekitar pukul 14.30 usai disemayamkan di aula Tower B Rusunawa Tambora.
Atas kejadian mengenaskan itu, pihak rusunawa mengungkapkan akan memperkecil celah besi railing di balkon rusunawa.
Hal itu disampaikan oleh Kepala UNit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Tambora, Abdurrahman Anwar.
"Ke depan ada antisipasi akan dengan buat teralis yang lebih kecil agar anak kecil tidak ada yang ngelos," ucapnya.
Selain itu, ia pun menghimbau agar orangtua selalu waspada dan mengawasi kegiatan anak-anak.
"Kami imbau juga kepada orangtua untuk bisa menjaga anak-anaknya agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," kata Abdurrahman.